Justin Lin Bangga Bisa Jadi Sutradara ‘F9’
Sudah lima kali mengarahkan film Fast & Furious. (Foto: Esquire)
KEBERHASILAN F9 tentu tidak luput dari arahan sutradara Justin Lin. Lin yang sudah mengarahkan film ketiga, keempat, kelima, dan keenam dari waralaba Fast and Furious, tidak menyangka berkesempatan kembali duduk di bangku sutradara untuk kelima kalinya.
Suatu hari, ia berpikir bahwa kisah yang dieksplrasi dalam empat film garapannya sudah cukup. Namun, ia berpikir ada hal lain yang bisa dieksplorasi untuk menjawab pertanyaan yang ada di benak para penggemar. Oleh karena itu, ia menjelajahi latar belakang karakter utama yang selama ini belum tersentuh dan mengangkat tema mengenai kisah seorang ayah, persaudaraan, dan pengkhianatan.
“Penting bagi saya bahwa babak berikutnya ini secara emosional menjadi penghubung dari seluruh kisah. Secara tema, saya merasa harus membuat film yang karakternya harus menghadapi masa lalu agar punya harapan di masa depan,” kata Lin.
Baca juga:
Sisi emosional tokoh Dom Toretto (Vin Diesel) paling banyak dieksplorasi. Ketika dia berjumpa dengan adiknya, Jakob (John Cena), masa lalu dan kenangan menyakitkan kembali timbul. Penonton akan mengetahui apa yang membentuk karakter Dom hingga seperti ini, dan mengapa keluarga, baik biologis maupun yang dia pilih, sangat penting untuknya.
“Apa yang dilakukan F9 adalah menyoroti bagaimana Dom mengatasi sisi rapuh dalam hidupnya. Itulah yang seru dari evolusi karakternya karena itu adalah sesuatu yang kita semua bisa pahami,” kata Vin Diesel.
Peran barunya sebagai ayah membuat kehidupan penuh tantangan berubah jadi hidup tenang demi sang anak. Dia tinggal di pedesaan, mengurus putranya, Brian. Saat ada kesempatan untuk kembali beraksi, Dom tidak serta merta tertarik.
Baca juga:
“Ketika kita punya anak, taruhannya lebih besar. Setelah Dom jadi orang tua, dia harus mempertimbangkan hal yang penting untuk anaknya,” lanjutnya.
Penonton akan mengetahui mengapa Dom sangat khawatir meninggalkan anak tanpa sosok ayah. Setelah menghadapi musuh berbahaya, Dom selalu memikirkan bila kelak ada misi berbahaya yang mengancam nyawanya, dia mungkin mengorbankan kesempatan untuk menyaksikan putranya tumbuh dewasa.
Bagi Lin, tantangan dalam film ini bukan hanya menyuguhkan aksi seru dan kebut-kebutan mobil, tapi juga memaksimalkan cerita penuh emosi dari karakter. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Film Marti Supreme Tayang 25 Desmber 2025, Timothée Chalamet Perankan Legenda Pingpong
Lukisan Pertama 'Star Wars' Terjual Rp 64,9 Miliar dalam Lelang, Catat Rekor Harga Memorabilia
Vino G Bastian Refleksi Diri lewat Peran Aktor Kena Kutukan di ‘Lupa Daratan’, Mengenang Dukungan di Masa Awal Karier
'Lupa Daratan' Kisahkan Aktor tak Bisa Akting Mematahkan Kutukan, Komedi Mengocok Perut Berbalut Cerita Brotherhood
Nonton Film Bioskop dari Rumah: HBO Max dan Viu Umumkan Paket Bundling di Asia Tenggara
Manga 'Look Back' Diadaptasi Jadi Film Live-Action, Kore-eda Hirokazu Siap Hadirkan Fujino ke Layar Lebar di 2026
Film ‘Ready or Not 2: Here I Come’ akan Hadir April 2026, Trailer Baru Tampilkan Teror Lebih Mencekam
Angga Dwimas Sasongko Hadirkan ‘Ratu Malaka’, Perpaduan Aksi dan Budaya Asia Tenggara
Film Thriller 'How to Make a Killing' Hadir Februari 2026, Kisah Warisan Berdarah Dimulai
Golden Globes 2026 Berikan Sorotan ke Karya Luar Hollywood, Film Korea ‘No Other Choice’ Dapat 2 Nominasi