Juru Ukur Tanah Minim, Pembagian Sertifikat Tanah Terhambat


Presiden Joko Widodo bersepeda di Hari Minggu (20/8) pagi di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat. (ANTARA/Reno Esnir)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo menyerahkan Sertifikat Hak Atas Tanah Program Strategi Nasional se-Jabodetabek di Lapangan Park & Ride di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kegiatan itu dilakukan di sela Car Free Day.
Jokowi menyebut pengurusan sertifikat tanah yang lambat disebabkan karena masih kurangnya jumlah juru ukur tanah di lapangan.
"Pak Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan kepada saya masih banyak kurang juru ukur. Sudah, tidak usah juru ukur pakai PNS, tambahannya pakai outsourcing dari luar yang diberikan sertifikasi, sudah. Untuk mempermudah segala cara kita tempuh agar rakyat pegang yang namanya hak atas tanah, yang namanya sertifikat ini," kata Presiden Jokowi di Park & Ride Jalan MH Thamrin Nomor 10 Jakarta Pusat, Minggu (20/8).
Pada kesempatan itu Presiden membagikan sertifikat tanah sebanyak lebih dari 7.000 sertifikat kepada masyarakat Jabodetabek.
Presiden mengakui sampai saat ini masih banyak bidang tanah yang belum bersertifikat tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah-daerah lain di Indonesia.
Hal itu kata dia, terutama disebabkan karena kurangnya juru ukur tanah dari BPN.
"Yang pertama juru ukurnya kurang, BPN itu kurang juru ukurnya tapi sekarang sudah tambah, sudah tambah 4.400 itu jumlah yang sangat besar sekali hingga sekarang bisa dipercepat tapi ini terus akan ditambah jadi ini yang membuat lama kan lapangannya kan," katanya.
Sebelumnya juru ukur tanah yang ada baru berkisar 2.000-an sehingga Presiden berharap dengan bertambah dua kali lipat proses sertifikasi tanah bisa dipercepat.
Ia sendiri mengakui jumlah juru ukur tanah belum ideal dan belum cukup sehingga akan terus ditambah jumlahnya ke depan.
"Kalau dulu satu tahun paling 400.000-500.000 sertifikat sekarang sudah bisa 5 juta, tahun depan bisa 7 juta, tahun depannya lagi bisa 9 juta, kan percepatan 10 kali lipat," katanya.
Selain masalah juru ukur, tumpang tindih dan sengketa lahan menjadi hambatan proses sertifikasi tanah.
"Banyak di lapangan tumpang tindih sengketa itu biasanya menjadi lama tidak hanya di Jakarta tapi juga di luar Jakarta," katanya. (*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Wagub Rano Berencana Buat CFD di Museum Bahari untuk Dongkrak Pengunjung

Tunda Dulu Rencana ke Sudirman-Thamrin, CFD Jakarta Batal Digelar Saat Momen HUT RI

Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara

Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus

Rencana Pemprov DKI Jakarta Gelar Car Free Night Setiap Akhir Pekan

Pemprov DKI Hadirkan Pertunjukan Seni dan Budaya di 3 Lokasi Car Free Day Bulan Depan, Rano Karno: Hiburan Bikin Tambah Sehat

Car Free Day Sudirman-Thamrin Tetap Berlangsung pada Minggu 1 Juni

PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara

Warga Depok Wajib Tahu, CFD Pertama Jalan Margonda Mulai Berlaku 4 Mei!

Libur Lebaran 2025, Pemprov DKI Tiadakan 2 Akhir Pekan CFD
