Jurnal Bersyukur untuk Datangkan Kebahagiaan


Ilustrasi jurnal. (Foto: Unsplash/Jan Kahánek)
MerahPutih.com - Hidup harus dipenuhi dengan rasa syukur. Hargai yang kamu punya, lupakan yang tidak jadi milikmu. Bersyukur memberikan banyak manfaat untuk kesehatan mental kamu, salah satunya mendatangkan rasa bahagia.
Dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta, dr Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ menyarankan agar kamu selalu bersyukur, dengan cara membuat sebuah jurnal bersyukur atau gratitude journal.
Jurnal yang kamu buat seperti diari ini perlu kamu isi secara rutin, agar kamu selalu mendapatkan perasaan positif dalam hidup.
"Buat tulisan tentang hal-hal yang kita syukuri, hal yang sederhana saja pun perlu kita syukuri. Ketika itu dilakukan secara rutin, itu bisa membantu kita menyirnakan rasa tidak bahagia," kata Vivi, sapaan Zulvia, ketika ditemui seusai acara "Jakarta Berjaga, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta" di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (28/4) seperti dilansir Antara.
Baca juga:
Jurnal bersyukur tidak seperti diari lainnya yang mayoritas mencurahkan keluh kesah. Tidak ada untungnya menuliskan keluh kesah, apalagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain, itu hanya akan membuat kamu merasa tidak bahagia.
"Ciptakan bahagiamu sendiri karena setiap orang berhak bahagia dan bahagia itu ternyata segala hal baik yang kita punya," kata Vivi.
Pada jurnal bersyukur, kamu bisa menuliskan beberapa hal sederhana yang berharga untukmu, seperti bertemu dengan orang disukai hingga konsisten berlatih di pusat kebugaran.
Jurnal bersyukur, lanjut Vivi, juga melatih seseorang untuk bersikap rasional, dan selalu memandang positif saat menemukan masalah. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
