Jumlah Penumpang KRL Turun 12 Persen pada Hari Keempat PPKM Darurat
Situasi penumpang KRL di Stasiun Tangerang, Banten. Foto: Twitter/@CommuterLine
MerahPutih.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) terus menurun pada Selasa (6/7), atau hari keempat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, hingga Selasa pukul 08.00 WIB, tercatat volume pengguna mencapai 64.870 pengguna.
Baca Juga
PPKM Darurat di Hari Pertama Kerja, Kapasitas di KRL Seperti Biasa Saja
"Jumlah tersebut turun 12 persen dibanding Senin kemarin di waktu yang sama, yaitu sejumlah 73.808 pengguna," kata Anne kepada wartawan, Selasa (6/7)
Anne menuturkan, meski jumlah pengguna terus menurun, KAI Commuter tetap memperketat protokol kesehatan dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan pembatasan pengguna KRL dalam menjaga jarak aman antar pengguna.
Hal ini diperlukan sehubungan aturan jumlah pengguna yang diizinkan di dalam tiap kereta pada masa PPKM Darurat ini adalah 52 pengguna, lebih rendah dibanding sebelumnya yang diizinkan berisi 74 pengguna.
Anne menjelaskan, untuk menjaga agar jumlah pengguna di dalam KRL sesuai aturan tersebut, KAI Commuter melakukan penyekatan yang lebih ketat di stasiun-stasiun ramai.
"Khususnya pada jam-jam sibuk pada pagi hari maupun sore hari,"papar dia.
Di masa PPKM Darurat ini juga, KAI Commuter menambah aturan-aturan tambahan tambahan sebagai upaya untuk memaksimalkan perlindungan bagi sesama pengguna maupun terhadap petugas,dalam menggunakan KRL.
Salah satunya mewajibkan semua orang yang memasuki area stasiun dan yang akan menggunakan KRL memakai masker ganda atau masker dengan jenis N95, KN95, atau KF94.
KAI Commuter juga tetap melanjutkan tes acak antigen kepada calon pengguna KRL di sejumlah stasiun. Anne yakin, ketaatan terhadap aturan bekerja dari rumah dapat mengurangi potensi kepadatan di dalam perjalanan KRL.
"Termasuk menghindari penularan COVID-19 untuk menjaga kesehatan masyarakat khususnya para pengguna dan petugas KRL," tutup Anne. (Knu)
Baca Juga
PPKM Darurat Saat Hari Kerja, 73 Ribu Warga Tercatat Naik KRL di Pagi Hari
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Asap Muncul dari Rangkaian Commuter Line di Stasiun Tanjung Barat, Perjalanan Sempat Tertunda 12 Menit
Demo Ojol di MPR/DPR, KRL Jabodetabek Beroperasi Normal dengan Penambahan Petugas untuk Antisipasi Kerusuhan
KAI Commuter Tutup Operasional Stasiun Palmerah, Kamis (28/8), Antisipasi Aksi Demo Buruh di MPR/DPR
Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji
Demo ‘Revolusi Rakyat’ di Gedung DPR, KRL dari Arah Serpong Hanya Bisa sampai Stasiun Kebayoran, Penumpang Menumpuk di Stasiun
Demo ‘Revolusi Rakyat’ Dekat DPR Ricuh, Penumpang KRL Tujuan Serpong dan Rangkasbitung Diminta Hindari Stasiun Palmerah
Gara-gara Gempa Bekasi Magnitudo 4,9, 8 Jadwal Whoosh Dibatalkan dan Penumpang Kebingungan
Melihat Progres Pembangunan Jalan Layang dan JPO Tenjo Akan Segera Beroperasi
KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen
Sebelum Naik Whoosh Kembali ke Jakarta. Prabowo Sempat-sempatnya Sapa Warga Sekitar