Juara Umum PON Papua, Kontingen Jawa Barat Catatkan Sejumlah Rekor


Atlet Jawa Barat, Halomoan EB (087) berhasil meraih medali emas Atletik PON XX Papua nomor Lari 400m Gawang Putra. Foto: PB PON XX Papua
MerahPutih.com - Kontingen Jawa Barat (Jabar) dipastikan menjadi juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Hingga kini, Jabar mengantongi 133 medali emas, 105 medali perak dan 115 medali perunggu.
Sementara DKI Jakarta ada di posisi kedua dengan memperoleh 110 medali emas, 91 medali perak dan 100 medali perunggu. Kontingen Jawa Timur menguntit di peringkat ketiga dengan 110 medali emas, 89 medali perak dan 88 perunggu.
Baca Juga
Atlet Jabar Peraih Medali Emas PON Papua Pulang Pakai Bus Umum
Sejumlah rekor pun dicatat Kontingen Jabar untuk beberapa cabang olahraga (cabor). Lima pelari Jabar, misalnya, berhasil memecahkan tiga rekor sekaligus.

Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik.
Catatan waktu tersebut pun memecahkan rekor PON yang sebelumnya dipegang pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) Andrian dengan waktu 51.83 detik pada PON XIX Tahun 2016.
Dilansir situs resmi KONI Jabar, Halomoan memang bertekad untuk memecahkan rekor PON selain meraih medali emas.
"Saya memang secara pribadi sudah menargetkan untuk bisa memecahkan rekor. Minimal rekor PON dan bisa tercapai," kata Halomoan.
Selain Halomoan, pelari asal Jabar Tyas Murtingsih juga mampu memecahkan rekor nasional pada nomor lari putri 100 meter yang selama 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11.74 detik. Sedangkan dalam PON XX Papua 2021, Tyas mencatatkan waktu 11.67 detik.
Tyas juga turut memecahkan rekor PON nomor 4x100 estafet putri milik DKI Jakarta dengan waktu 45.93 detik di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Bersama Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana, Tyas mencatatkan waktu 45,67 detik.
Sementara atlet cabor angkat berat Susi Susanti yang turun di kelas 52 kg, melampaui rekor Asia dan Rakornas untuk jenis angkatan deadlif yang sebelumnya dipegang oleh Chou Yu Ji dari Cina TPE. Total angkatan Susi untuk jenis angkatan deadlif mencapai 197,5 kg.
Kemudian, Tim Polo Air Putra Jabar akhirnya meraih medali emas untuk kali pertama dalam 50 tahun terakhir. Pada laga final, Tim Polo Air Putra Jabar berhasil mengalahkan DKI Jakarta dengan skor 8-5.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyaksikan secara langsung bagaimana Tim Polo Air Putra Jabar mencatatkan sejarah di Akuatik Kampung Harapan Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Saya sangat bangga karena Tim Polo Air Putra Jawa Barat terbaik se-Indonesia. Target satu emas dari polo air itu terpenuhi,” ucap Ridwan Kamil, usai menyaksikan laga final Polo Air Putra, Senin (4/10).

Tim Polo Putra Jabar tertinggal 1-3 dari DKI Jakarta pada babak pertama. Perlahan dan pasti, Tim Polo Air Putra Jabar bangkit dan menguasai pertandingan. Pada pertengahan babak kedua, Jabar berhasil memangkas gap skor menjadi 2-3. Di akhir laga, Jabar keluar sebagai pemenang. (ImanHa/Jawa Barat)
Baca Juga
Pertandingan 'Lokapala' Jadi Momen Kebangkitan Game Lokal di PON XX Papua 2021
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan

PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam

Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi

Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia

Hampir Sebulan Terjebak Longsor, 5 Pekerja Freeport Ditemukan Semua Sudah Jadi Mayat

Pasar Wonogiri Terbakar Hebat, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Langsung Diterjunkan

Komdigi Bekukan Izin TikTok Sampai Bersedia Berikan Data Detail Live Demo Agustus
