Pilpres 2019

Jokowi Terancam, Ada Partai Koalisi Kemungkinan Pindah ke Kubu Sebelah

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 14 Juli 2018
Jokowi Terancam, Ada Partai Koalisi Kemungkinan Pindah ke Kubu Sebelah

Peneliti LSI Denny JA, Aji Al Farabi (Foto: Screenhot youtube/jaktv)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Soliditas partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-JK terancam bubar jelang Pilpres 2019. Kemungkinan besar ada parpol yang keluar dari koalisi pendukung capres Jokowi dan pindah ke kubu sebelah.

Aji Al Farabi yang juga peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memperkirakan masih ada kemungkinan partai yang keluar dari koalisi pengusung Jokowi.

"Sikap parpol mitra koalisi ini sangat tergantung pada Joko Widodo akan memilih siapa cawapresnya dan kapan waktu pengumumannya," kata Aji Al Farabi ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Sabtu (14/7).

Menurut Aji Al Farabi, jika Joko Widodo memilih calon wakil presiden (cawapres) untuk pendampingnya, yang tidak diterima oleh semua parpol mitra koalisi dan ada parpol yang kecewa maka bisa saja keluar dari koalisi dan menarik dukungannya.

Aji Al Farabi
Peneliti LSI Denny JA, Aji Al Farabi (Foto: Ist)

Aji melihat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersikukuh mengusulkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar menjadi cawapres Jokowi.

"Kalau usulan PKB tidak diterima parpol mitra koalisi dan tidak dipenuhi Jokowi, dan kalau PKB konsisten dengan sikapnya, bisa saja keluar dan mengalihkan dukungan," kata Aji Al Farabi.

Namun, Aji juga melihat, meskipun Joko Widodo memilih nama lain sebagai cawapres, PKB bisa juga tidak keluar dari koalisi. Menurut dia, semua parpol terus mencermati peta perkembangan politik nasional dan akan menunggu sampai batas akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres di KPU pada 10 Agustus.

"Jokowi sebagai capres incumbent, ditunggu banyak pihak untuk mengumumkan cawapresnya, terutama oleh parpol di luar koalisi," katanya.

Presiden Jokowi dan Cak Imin
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/11/2016). (Foto:setkab.go.id)

Aji sebagaimana dilansir Antara menjelaskan, sikap parpol di luar koalisi yang baru akan mengumumkan pasangan capres-cawapresnya menjelang penutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU pada 10 Agustus, karena menunggu capres Joko Widodo mengumumkan pasangannya, dinilai sah-sah saja.

"Parpol tersebut menunggu ada kemungkinan, adanya parpol yang keluar dari koalisi pendukung Jokowi," katanya.

Dia menambahkan, saat ini ada enam partai politik yang mendukung capres Joko Widodo yakni PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, Partai Demokrat akan memilih sikap mendukung calon capres Prabowo Subianto atau Joko Widodo atau memilih opsi lainnya dalam menghadapi pemilu presiden 2019.

"Pilihan tersebut akan dilakukan Demokrat setelah Jokowi mengumumkan nama pendampingnya," kata Hinca Panjaitan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (12/7).

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan. (MP/Reza Indrayana)

Menurut Hinca, Partai Demokrat pada pemilu presiden 2019 tidak mengusung calon presiden sehingga memiliki pemilihan bebas dalam menentukan sikapnya.

Partai Demokrat, kata dia, melihat Joko Widodo saat ini sedang menghadapi pilihan sulit dalam memutuskan siapa figur yang akan mendampinginya pada pemilu presiden 2019, karena banyaknya partai politik mitra koalisi.

"Kalau Pak Jokowi tidak pas memilih pasangannya dan ada partai mitra koalisi yang kecewa, bisa saja ada yang mengalihkan dukungannya," katanya.

Anggota Komisi I DPR itu menambahkan, kalau hal ini terjadi maka akan ada kejadian luar biasa, karena peta dukungan terhadap pasangan capres-cawapres akan berubah.

"Ada kemungkinan muncul poros ketiga," pungkas Hinca Panjaitan.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: SBY Bantah Utus Agus Hermanto Jalin Komunikasi dengan PDI Perjuangan

#LSI #Pilpres 2019 #PKB #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, PKB Nilai Program MBG Implementasi Pasal 33 UUD 1945
Disebut bentuk nyata pelaksanaan amanah Pasal 33 UUD 1945 dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, PKB Nilai Program MBG Implementasi Pasal 33 UUD 1945
Indonesia
PKB Desak Trans7 Sowan Langsung ke Lirboyo, Bagaimana Nasib Alumni Santri yang Sudah Sambangi Kantor Redaksi?
Permintaan maaf ini bukan sekadar formalitas
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
PKB Desak Trans7 Sowan Langsung ke Lirboyo, Bagaimana Nasib Alumni Santri yang Sudah Sambangi Kantor Redaksi?
Indonesia
DPR Desak Trans7 Akui Dosa Tayangan Xpose Buntut Kharisma Kiai Jadi Guyonan
Anggia menegaskan bahwa penggambaran semacam itu adalah bentuk pemberitaan yang tidak proporsional dan menyesatkan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
DPR Desak Trans7 Akui Dosa Tayangan Xpose Buntut Kharisma Kiai Jadi Guyonan
Indonesia
Telisik Dugaan Kasus Korupsi Antam, KPK Jadwalkan Periksa Ayah Eks Menpora Dito Ariotedjo
Selain Arie, KPK juga memanggil tiga saksi lainnya terkait kasus ini
Angga Yudha Pratama - Selasa, 14 Oktober 2025
Telisik Dugaan Kasus Korupsi Antam, KPK Jadwalkan Periksa Ayah Eks Menpora Dito Ariotedjo
Indonesia
Sekjen PKB: Wacana Penutupan Ponpes Al Khoziny Usulan Asbun
Tidak paham peran besar pesantren bagi pendidikan, moral, dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Sekjen PKB: Wacana Penutupan Ponpes Al Khoziny Usulan Asbun
Indonesia
Cak Imin Jadikan Korban Musibah Al-Khoziny Anak Angkat
Cak Imin menegaskan akan menanggung pendidikan mereka hingga perguruan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Cak Imin Jadikan Korban Musibah Al-Khoziny Anak Angkat
Indonesia
Legislator PKB Desak Investigasi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo
Keselamatan manusia harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan lembaga pendidikan
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
Legislator PKB Desak Investigasi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo
Indonesia
Cak Imin Instruksikan Kader PKB Bantu Tangani Musibah Musala Roboh di Al-Khoziny
Bantu tenaga maupun kebutuhan mendesak para santri terdampak.
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Cak Imin Instruksikan Kader PKB Bantu Tangani Musibah Musala Roboh di Al-Khoziny
Indonesia
Setuju Revisi UU BUMN Ubah Status Kementerian, F-PKB Beri Sejumlah Catatan Khusus
Fraksi PKB menekankan sejumlah catatan penting yang harus diperhatikan pemerintah agar arah pengelolaan BUMN sejalan dengan amanat konstitusi.
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Setuju Revisi UU BUMN Ubah Status Kementerian, F-PKB Beri Sejumlah Catatan Khusus
Bagikan