Jokowi Tegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bukan Proyek Bantuan Tiongkok
Presiden Joko Widodo saat konferensi pers usai meninjau pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Proyek kereta cepat Jakarta - Bandung masih berlangsung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembangunan proyek kereta cepat Jakarta Bandung bukan bantuan dari negara manapun, termasuk Tiongkok.
Dia menegaskan kerja sama Indonesia dan Tiongkok hanya terkait investasi.
Baca Juga:
Jokowi Harap Kereta Cepat Jakarta - Bandung Dorong Pertumbuhan Ekonomi
"Ini bukan bantuan. Ini adalah kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Ada investasi di sini. Jadi bukan bantuan," ujar Jokowi saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Jakarta - Bandung di Tengalluar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10).
Jokowi mengungkapkan progres pembangunan kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini terus bergerak dan tidak berhenti meskipun dihantam pandemi. Namun, progres pembangunan mengalami keterlambatan.
"Pandemi enggak ada urusannya dengan kereta cepat, tapi memperlambat iya sedikit," jelasnya.
Terkait rencana kedatangan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Indonesia untuk meninjau proyek kereta cepat, lanjut Jokowi, masih difinalisasi.
Menurut perkiraan, proyek kereta cepat ini akan rampung pada pertengahan tahun depan.
Baca Juga:
Jalur Kereta Cepat Yang Bakal Dicoba Jokowi dan Xi Jinping Telah Rampung
"Dengan Presiden Xi masih dibicarakan, belum final. Peluncuran nanti untuk operasional Insya Allah kurang lebih nanti di bulan Juni 2023," tutup Jokowi.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam dan akan memangkas waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung menjadi 40 menit dari sebelumnya tiga jam.
Proyek ini memiliki panjang trase 142,3 kilometer dengan tipe struktur elevated sepanjang 82,7 kilometer dan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade.
Kereta cepat ini akan berhenti di empat stasiun sepanjang lintasan, yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
Saat awal pembangunan, biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun proyek ini adalah sebesar 6,07 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 85,41 triliun. (Knu)
Baca Juga:
Jokowi dan Xi Jinping Berencana Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 15 Km
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
Gelar Perkara Khusus Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Kubu Jokowi Minta Tersangka Segera Disidang
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
Barang Bawaan Penumpang Ketinggalan dan Hilang di Kereta Whoosh, Begini Cara Urus Layanan Lost & Found
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Larang Jokowi Pergi ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Ijazah Palsu
Disebut Resmikan Bandara IMIP Morowali, Jokowi: Semua yang Tidak Baik Dikaitkan dengan Saya
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Barang Tertinggal atau Hilang di Kereta? Jangan Panik, Ikuti Langkah-Langkah Ini