Jokowi Tegaskan Harga Beras Naik Secara Global
Pekerja merapikan beras SPHP di mobil pasar murah. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pemerintah memberlalukan Harga Eceran Tetinggi (HET) untuk beras medium dan beras premium, masing-masing besarannya dibagi berdasarkan tiga zonasi wilayah. Namun, saat ini harga beras telah melampaui HET.
Untuk zona I (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali,Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi) berlaku HET beras medium senilai Rp10.900 per kilogram dan beras premium Rp 13.900 per kg.
Baca Juga:
Rawan Terjadi Penyelewengan, Polri Awasi Distribusi Beras
Zona II (Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan) berlaku HET beras medium Rp 11.500 per kg dan beras premium Rp 14.400 per kg. Kemudian, untuk zona III (Maluku dan Papua) berlaku HET beras medium Rp 11.800 per kg dan beras premium Rp 14.800 per kg.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah terus berupaya menekan harga beras agar menjadi normal kembali.
Ia mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di banyak negara, akibat krisis pangan global.
“Misalnya di Singapura rata-rata harganya Rp 21.600, di Brunei harganya sudah mencapai rata-rata Rp 37.000, di tetangga dekat kita di Timor Leste harganya Rp 20.000 ribu. (Harga beras) kita masih Rp 10.800-Rp 13.000, tetapi memang harganya naik. Di globalnya memang seperti itu,” kata Jokowi.
Selain krisis pangan global, kenaikan harga pangan juga dipicu kebijakan 22 negara produsen beras, termasuk India, yang menghentikan ekspornya.
Kondisi global ini semakin diperparah dengan dampak perubahan iklim yaitu cuaca panas dan kemarau panjang, yang menyebabkan produksi beras menurun.
Padahal, ujar Jokowi, Indonesia masih perlu mengimpor 1,5 juta ton hingga 2 juta ton beras dari luar negeri karena produksi dalam negeri yang belum mencukupi sementara jumlah penduduk terus bertambah.
“Penduduk kita saat ini sudah 278 juta jiwa dari sebelumnya 270 juta jiwa, sehingga produksi berasnya juga harus bertambah. Ini lah masalah yang harus saya sampaikan apa adanya karena masalah di sebuah negara akan berimbas ke negara lain,” kata Jokowi.
Untuk merespons tingginya harga beras, dia memaparkan, pemerintah selama enam bulan terakhir telah memberikan bantuan 10 kilogram beras per bulan bagi 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Kebijakan itu akan diteruskan hingga November mendatang untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.
"Sepanjang APBN kita ada masih ada ruang pasti akan kita putuskan (untuk membantu)," katanya. (Pon)
Baca Juga:
Pastikan Stok Beras Aman, Pemprov DKI Minta Warga Tetap Tenang
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Kendalikan Harga, Inflasi Dipantau Setiap Minggu
Stok 10 Bahan Pangan di Jakarta Diklaim Aman, Cukup Untuk 2 Bulan ke Depan
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
Bapanas Jamin Bantuan Beras yang Didistribusikan Oktober Hingga November Aman untuk Dikonsumsi
ID FOOD Gelontorkan Rp 1,75 Triliun Buat Serap dan Stabilkan Harga Gula Petani