Jokowi Tegaskan Banjir Demak Ditangani dengan Geser Awan dan Tambal Tanggul
Foto udara permukiman warga terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/3) (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Merahputih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai melakukan peninjauan korban banjir di SMK Ganesa, Demak, Jumat (22/3).
Jokowi menjelaskan, banjir di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, terjadi lantaran dipicu hujan ekstrem.
"Ya ini memang hujannya sangat ekstrem, karena hujan ekstrem itu 150 milimeter, yang di sini sudah 238 milimeter. Sangat ekstrem sekali," kata Jokowi dikutip Antara, Jumat (22/3).
Baca juga:
Banjir Demak, Ketinggian Air di Wilayah Kecamatan Karanganyar Berangsur Turun
Sehingga, pemerintah mulai melakukan penambalan tanggul jebol hingga menggeser awan sebagai penanganan banjir di Demak.
Pasalnya, intensitas hujan yang esktrem itu memicu sejumlah infrastruktur tanggul jebol dengan lebar kebocoran bervariasi.
Tanggul tersebut jebol disebabkan kapasitas tampung sungai melampaui ambang batas normal. "Tapi tadi malam yang lebar itu, yang jebol 15 meter, tadi malam jam 1 sudah ditutup, selesai dikerjakan selama empat hari berturut-turut siang malam," katanya.
Baca juga:
Selain menutup tanggul jebol, lanjut Presiden Jokowi, pemerintah melalui Tim Modifikasi Cuaca (TMC) berupaya menggeser kumpulan awan ke arah laut untuk mengurangi hujan di Kabupaten Demak dan sekitarnya.
Sementara sisa genangan air yang menyergap kawasan terdampak banjir akan disedot menggunakan pompa untuk mempercepat proses surut.
Baca juga:
"Ini sudah turun dari dua meter. Tadi mendapatkan laporan hampir semuanya sudah setengah meter, 50 cm. Tapi apapun itu, tetap mengganggu aktivitas warga sehingga yang ketiga nanti akan lakukan pemompaan," kata Presiden Jokowi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kondisi banjir yang melanda Kabupaten Demak memicu enam tanggul pembatas aliran sungai jebol.
Situasi itu mengakibatkan 24.436 warga terdampak banjir harus sebab air menggenangi tempat tinggal mereka hingga Kamis (21/3).
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Korban Banjir Bali Terus Bertambah, 14 Meninggal Dunia dan 562 Jiwa Mengungsi

Ekskavator Dikerahkan, Kementerian PU Gerak Cepat Bersihkan Sampah Banjir Bali dari Badung hingga Denpasar

Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian

Pasutri dalam Sigra Terseret Banjir Bali: Istri Meninggal, Mobil Belum Ditemukan

Fenomena Gelombang Rossby, Pemicu Hujan Ekstrem dan Banjir di Bali

Hujan Deras Picu Banjir di Bali: Denpasar, Gianyar, Tabanan, hingga Jembrana Terendam
