Jokowi: Pacu Anak Buah Kita Tempuh Jalan Lebih Cepat, 'Short Cut' dan 'Goal Oriented'

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 28 Juli 2020
Jokowi: Pacu Anak Buah Kita Tempuh Jalan Lebih Cepat, 'Short Cut' dan 'Goal Oriented'

Presiden Jokowi minta calon pemimpin TNI-Polri berani buat keputusan cepat dan efisien (Biro Pers Setpres)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Presiden Joko Widodo meminta agar calon pemimpin TNI-Polri berani untuk membuat keputusan yang cepat dan efisien dalam bekerja.

"Saya mengajak saudara-saudara peserta untuk berani ke depan memberikan nuansa baru yang berbeda, memberikan pemikiran-pemikiran baru yang menuntut dan menemukan cara-cara baru yang lebih cepat, memacu anak buah kita untuk menempuh jalan yang lebih cepat, yang 'smart', 'short cut', yang 'goal oriented'," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (28/7).

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara Program Kegiatan Bersama Kejuangan (PKB Juang) tahun anggaran 2020 yang dilangsungkan melalui "video conference". Para peserta acara adalah gabungan dari Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan dan Sekolah Staf dan Pimpinan tingkat Menengah (Sespimmen Polri) maupun Perwira Siswa (Pasis) Sesko TNI dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri.

"Orientasi selalu hasil, yang hasilnya bisa kita lihat dan bisa kita kalkulasi. Tentu dalam kondisi normal pun cara kerja kita tetap harus berorientasi pada hasil, harus cepat, efisien karena sekali lagi negara yang cepat yang akan memenangkan kompetisi apalagi kita berada dalam situasi yang sulit, situasi krisis baik kesehatan dan ekonomi," jelas Jokowi.

Baca Juga

Kasad: 62 Persen Siswa Secapa AD Negatif COVID-19

Dalam suasana krisis kesehatan dan ekonomi karena pandemi COVID-19, menurut Presiden, para calon pimpinan TNI dan Polri itu harus berani mengubah cara berpikir.

"Dalam suasana seperti ini kita harus berani mengubah 'channel' dari 'channel ordinary' yang biasa-biasa ke 'channel extraordinary', 'channel' yang luar biasa baik kecepatan maupun cara kerja kita dari 'channel' yang rumit lalu masuk ke cara yang cepat dan sederhana," ungkap Jokowi.

Perubahan itu juga termasuk perubahan dari yang tadinya prosedurnya normal dan panjang menjadi lebih pendek.

Jokowi menegaskan tidak bisa bekerja dengan cara-cara biasa. "Dan ini kalau kita bisa mengubah ke 'channel' yang saya sampaikan diteruskan ke kondisi normal ini yang dinamakan kecepatan dan membuat kita memenangkan kompetisi dengan negara-negara lain karena kita punya kecepatan," tegas Presiden.

Ia pun meminta agar TNI serta Polri mengawal beberapa agenda yang mendesak dan sekaligus penting bagi negara.

"Mengawal perubahan cara-cara kerja baru tadi. Saya sudah sampaikan cara kerja rumit dan lambat diganti cara kerja cepat, dari regulasi peraturan rumit menjadi peraturan yang sesederhana dan sesedikit mungkin, dari SOP (Standard operating procedure) yang berbelit-belit menjadi SOP yang mudah dan cepat," ungkap Presiden.

Presiden Joko Widodo saat pimpin rapat. (Foto: Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden).

Bila hal itu dapat dilakukan, Presiden yakin Indonesia dapat melewati masa yang sulit dan tidak mudah ini lalu kita masuk ke budaya baru kerja saat kondisi telah normal lagi.

"Kita harapkan tahun depan posisi ekonomi kita pulih, vaksin ketemu dan bisa dilakukan vaksinasi massal kepada seluruh rakyat di negara kita," tambah Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, sejumlah lembaga ekonomi dunia pun memperkirakan kondisi perekonomian dunia tumbuh minus pada 2020. Lembaga-lembaga tersebut adalah Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

IMF memprediksi perekonomian dunia tumbuh -2,5 persen, Bank Dunia menyatakan akan tumbuh -5 persen sedangkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menilai pertumbuhan ekonomi akan -6 sampai -7,6 persen.

"Begitu juga dengan prediksi pertumbuhan ekonomi untuk negara-negara juga berubah-ubah, managing director IMF mengatakan Indonesia berada 3 besar paling baik, 3 besar itu adalah Tiongkok masih tumbuh 1,9 persen, India akan tumbuh tahun ini 1,2 persen dan Indonesia berada di angka 0,5 persen tapi dengan perubahan-perubahan yang semakin buruk tadi kita juga belum mendapatkan angka-angka yang paling akhir berapa posisi negara kita tapi ini ada prediksi kontraksi ekonomi di luar Indonesia," jelas Presiden.

Baca Juga

2.760 Orang Positif COVID-19 di Papua

Kontraksi ekonomi itu, sebagaimana dikutip Antara, ditambah dengan kondisi geopolitik global, seperti kawasan Laut China Selatan yang memanas, maupun hubungan China-Amerika.

"Oleh sebab itu kita harus mengambil momentum, mengambil manfaat dari pandemi yang terjadi sekarang ini tentu kita akan terus berjuang menyelesaikan masalah COVID-19 dan masalah ekonomi yang terjadi di negara kita," tambah Presiden.

Momentum yang dimaksud adalah dengan perubahan cara kerja. "Justru letak permasalahan ada di tata kelola pemerintahan kita, terlalu banyak peraturan yang membelenggu diri kita sendiri, terlalu banyak prosedur, terlalu banyak tahapan padahal sebenarnya bisa langsung tapi karena terlalu banyak birokrasi malah kita terjebak oleh aturan yang kita buat sendiri. Ini pekerjaan besar kita ke depan termasuk TNI dan Polri dan saudara-saudara yang nanti akan menjadi pimpinan TNI dan Polri," kata Presiden. (*)

#Presiden Jokowi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Indonesia
Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125P tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj Gubernur DKI Jakarta.
Frengky Aruan - Kamis, 17 Oktober 2024
Presiden Berhentikan Heru Budi sebagai Pj Gubernur, Diganti Teguh Setyabudi
Bagikan