Jokowi: Lindungi Anak-anak dari Dampak Negatif Teknologi
Presiden Joko Widodo pada acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Alun-Alun Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang, Nusa Tenggaa Timur (NTT), Sabtu (30/7). (Foto Facebook)
MerahPutih Nasional - Anak-anak harus dilindungi dari derasnya arus informasi dari internet. Karena tidak semua informasi dari internet mengandung muatan positif.
Presiden Joko Widodo menegaskan, anak-anak harus dilindungi dari dampak negatif penggunaan teknologi dan konsumsi informasi. Ini bukan berarti anak-anak sama sekali dilarang menggunakan teknologi atau mendapat informasi. Tapi lebih kepada penggunaan teknologi dan konsumsi informasi yang positif yang produktif.
“Keluarga sebagai pihak terdepan dan terpenting bagi perkembangan anak harus memastikan bahwa fungsi perlindungan terhadap anak benar-benar terwujud. Kekerasan terhadap anak harus distop dan tidak bisa kita biarkan lagi,” kata Presiden Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, dalam sambutannya pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di Alun-Alun Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang, Nusa Tenggaa Timur (NTT), Sabtu (30/7) pagi.
Guna menyiapkan anak Indonesia yang unggul dan berdaya saing, Presiden berpesan kepada para orang tua untuk dapat mengembangkan pola pikir produktif kepada diri dan anak-anaknya. Dari yang pesimis menjadi pribadi yang optimis. Dari yang malas menjadi pribadi pekerja keras. Dari yang hanya senang sebagai pengikut menjadi pribadi yang bangga sebagai pemimpin.
“Bila keluarga bisa memupuk pola pikir dan perilaku yang produktif, maka kita bisa melahirkan generasi emas Indonesia. Generasi pemenang, generasi yang cerdas, generasi yang kreatif, generasi yang inovatif, generasi yang produktif, dan generasi yang visioner,” tutur Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi inisiatif Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mengedepankan empat konsep besar, yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, keluarga berdaya, dan keluarga berbagi.
“Saya minta keempat konsep itu jangan hanya jadi jargon, tapi bisa diterjemahkan dengan jelas dan rinci menjadi kerja nyata yang dilakukan oleh BKKBN,” tegas Presiden.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kunjungan ke Taman Nasional Komodo Akan Dibatasi 1.000 Orang Per Hari, Sosialisasi dan Simulasi Dilakukan Oktober-Desember 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki 3 Kali Erupsi hingga Selasa, 23 September Siang, Tinggi Letusan Sampai 1.500 Meter
Warga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem hingga Timbulkan Bencana Hidrometeorologi
Penyelidikan Kasus Kematian Prada Lucky Diserahkan ke Denpom, Brigif Komodo Minta Masyarakat Bersabar
Tuntut Keadilan, Serma Christian Namo: Anak Tentara aja Dibunuh Kok, Bagaimana yang lain
215 Siswa di NTT Keracunan, DPR Desak Aparat Usut Kelalaian Penyedia Makan Bergizi Gratis
Prabowo Kembali ke Jakarta Usai Kunjungan Kerja di Solo, Jokowi Ikut Mengantar HIngga Pangkalan Udara
Lewotobi Laki-Laki Erupsi lagi, Bandara El tari Batalkan 4 Rute Penerbangan
Penyelidikan Ijazah Palsu Presiden Jokowi Berlanjut, Polda Metro Jaya Klarifikasi Data Sekolah dan Kampus
88 Kepala Keluarga Bakal Direlokasi Dari Pulau Kera Kupang, KPAI Ingatkan 121 Masa Depan Anak