Jokowi: Indonesia Negara G20, Jangan Cari-cari Bantuan Lagi

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 12 Februari 2018
Jokowi: Indonesia Negara G20, Jangan Cari-cari Bantuan Lagi

Presiden Joko WIdodo memberikan sambutan ketika membuka rapat kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia (KEPPRI). (Antara Foto/Wahyu Putro A)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo melarang para perwakilan di luar negeri terutama para duta besar mencari-cari bantuan dari negara tempat bertugas untuk Indonesia.

"Yang perlu saya ingatkan, kita ini sudah masuk negara G20. Artinya kita ini sudah masuk golongan negara besar. Jangan lagi ada yang merasa inferior, merasa kita ini rendah, kita jangan lagi mencari-cari bantuan-bantuan," kata Presiden.

Menurut dia, seperti dilansir Antara, Indonesia yang sudah masuk G20 seharusnya sudah membantu negara-negara lain.

"Jangan nanti begini lagi," kata Jokowi sambil mengulurkan tangan sebagai tanda meminta.

Dalam acara yang dihadiri Menlu Retno Marsudi dan Menko Polhukam Wiranto, Jokowi menegaskan Indonesia negara besar. Ekonomi Indonesia pertumbuhannya juga baik di mana di antara anggota G20, Indonesua berada di urutan tiga atau empat.

"Kalau kita masih merasa inferior juga, bagaimana kita mau gagah. Dalam summit, konferensi, saya selalu minta Bu Menlu, dubes, yang kita mau konferensi, nanti makan malam saya minta duduknya di sebelah tuan rumah. Kita ini negara besar jangan di pojok. Enggak mau saya," katanya.

Saat berfoto pun, ia meminta berada di sebelah atau sela satu dengan yang di tengah.

"Jangan sampai paling pojok. Saya sudah pesan-pesan. Bukan untuk saya. Untuk menunjukkan negara kita sebagai negara yang besar," katanya.

Jokowi menyebutkan di ASEAN, hanya Indonesia yang masuk G20. "Kita negara besar, kalau ada yang menawarkan bantuan, ndak saya bilang. Kalau perlu kita bantu negara-negara yang memerlukan bantuan. Kemarin kita bantu negara-negara di Pasifik," katanya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan pentingnya diplomasi ekonomi dari perwakilan di luar negeri.

"Kita harus serius menggarap pasar-pasar non-tradisional. Saya berikan contoh kemarin setelah kunjungan ke berbagai negara, terutama di negara Asia Selatan. Saya kaget juga bahwa masih banyak negara yang kita pandang sebelah mata padahal potensi ekonomi besar sekali," katanya.

Ia mencontohkan, Pakistan yang penduduknya hampir 210 juta tapi ekonomi sangat baik. Juga Bangladesh dengan 160 juta penduduk, sehingga bear sekali pasarnya.

Pertumbuhan ekonomi dua negara itu juga cukup tinggi hampir tujuh persen.

"Saya juga pernah minta ke Pak Menteri Perdagangan, buat stand pameran besar-besaran," katanya.

Jokowi meminta jika memang ada pameran maka harus dimanfaatkan dengan persiapan matang dan stan yang besar.

"Masa negara sebesar Indonesia, ekspornya kalah dengan Malaysia, kalah dengan Thailand, kalah dengan Filipina. Kita monoton, nggak pernah melakukan terobosan. Dengan Vietnam, kalah. Masa mau kita teruskan? Sekali lagi, di ASEAN hanya kita yang masuk negara G-20. Tapi ekspor kita kalah dengan Filipina, Thailand, Vietnam," katanya.

Menurut dia, tanpa langkah terobosan, tidak tertutup kemungkinan Indonesia akan kalah dengan Kamboja dan Laos baik di bidang ekspor atau investasi.

"Sudah saya sampaikan di depan menteri-menteri, nggak mau saya begitu lagi. Ekspor dan investasi kita memang naik, tapi kita nggak mau kalah dengan negara tersebut," kata Jokowi. (*)

#Presiden Jokowi #Menlu Retno LP Marsudi #Kedutaan Besar
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Diplomasi Indonesia Tumpul Akibat Kekosongan Dubes Diberbagai Negara
Kekosongan dubes Indonesia di AS, ungkap Hassan, mengakibatkan tumpulnya diplomasi Indonesia terhadap AS apalagi saat menghadapi penerapan tarif unilateral AS seperti saat ini.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 04 Juli 2025
Diplomasi Indonesia Tumpul Akibat Kekosongan Dubes Diberbagai Negara
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Indonesia
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Oktober 2024
Di Penghujung Jabatan, Jokowi Bentuk Korps Pemberantasan Korupsi Polri
Indonesia
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, ditunjuk sebagai Plh Pj Gubernur Jakarta. Ia menggantikan Heru Budi yang lengser hari ini.
Soffi Amira - Kamis, 17 Oktober 2024
Gantikan Heru Budi, Sekda Joko Ditunjuk Jadi Plh Pj Gubernur Jakarta
Bagikan