Jokowi: Impor Terus Yang Untung Negara Lain


Presiden Joko Widodo. (Tangkapan Layar)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME (Dimethyl Ether) di Muara Enim, Sumatera Selatan, pada Senin (24/1).
Dalam pidatonya, Jokowi mengaku, sudah berkali-kali menginstruksikan mengenai hilirisasi, industrialisasi, dan pentinya mengurangi impor dari negara-negara lain. Bahkan, sudah diperintahkannya sejak 6 tahun lalu.
Baca Juga:
Jokowi Ingin Stop Impor Obat Hingga Alkes
Kendati demikian, dirinya bersyukur hilirisasi dapat terlaksana walaupun dalam jangka waktu yang begitu lama.
"Tetapi Alhamdulillah hari ini meskipun dalam jangka yang panjang belum bisa dimulai," kata Jokowi ketika groundbreaking proyek hilirisasi batubara menjadi DME, Senin (24/1).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, impor elpiji Indonesia itu cukup besar bisa mencapai Rp 80 triliun dari kebutuhan Rp 100 triliun lebih elpiji.
"Itu pun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya juga sudah sangat tinggi sekali," paparnya.
Ia menyinggung jajarannya soal impor elpiji ini. Sebab, bila Indonesia terus-terusan mendatangkan elpiji dari negara luar yang pasti diuntungkan mereka. Padahal Indonesia mempunyai bahan bakunya sendiri.
Baca Juga:
Jokowi Sebut 2021 Tidak Impor Beras, Ini Jenis Beras Yang Dibeli dan Masuk Indonesia
"Subsidinya antara 60-70 triliun, pertanyaan saya apakah ini mau kita teruskan? Impor terus yang untung negara lain," ucapnya.
Jokowi, dengan dimulainya proyek hilirisasi batu bara ini, Indonesia bisa menciptalan elpiji untuk masyarakatnya dan tidak lagi impor.
"Yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain padahal kita memiliki bahan bakunya kita memiliki raw materialnya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME hampir mirip dengan elpiji tadi," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Penerimaan Pajak Naik, Cadangan Devisa Cukup Untuk 8,1 Bulan Impor
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bahlil Dikecam Karena 'Memaksa' SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Pengamat Nilai Ada Kekacauan Logika Tata Kelola Energi

Warga Berebut BBM dari Truk Tangki Terguling, 30 Orang Tewas 40 Luka-Luka

Nasib E10 Tergantung Tebu dan Pabrik Gula, Begini Peringatan Profesor ITB

Pakar Otomotif ITB Jelaskan Higroskopis Beda Jauh dari Korosif, Jamin E10 Ramah Mesin

BBM E10 Rusak Mesin? Guru Besar UB Bongkar Mitos yang Bikin Rugi

Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Dua Orang Alami Luka Bakar

BBM 'Hijau' Bikin Was-Was, Kementerian ESDM 'Paksa' Industri Otomotif Uji Ketahanan E10

Bye-Bye Knocking! BBM E10 Bikin Mobil Modern Senyum, Mesin Tua Auto Menangis

Guru Besar ITB Sebut Campuran 10 Persen Etanol Langkah Visoner Optimalkan Bahan Naku Lokal Indonesia

BBM Baru Bikin Was-Was! DPR Tegaskan Mesin Mobil di Indonesia Belum Ramah Etanol 10 Persen
