Jokowi Diingatkan Alokasikan Anggaran COVID-19 untuk Ojol dan Pekerja Serabutan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 23 Maret 2020
Jokowi Diingatkan Alokasikan Anggaran COVID-19 untuk Ojol dan Pekerja Serabutan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (Foto:MP/Asropih)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo memperhatikan kelompok masyarakat yang terkena dampak akibat penanggulangan virus corona (COVID-19).

Terutama, kelompok pekerja yang penghasilannya bisa berkurang akibat beberapa kebijakan seperti pembatasan kegiatan dan beraktivitas. Misalnya tukang ojek online (ojol), ojek pangkalan, sopir angkutan umum dan pekerja serabutan

Baca Juga:

Kedepankan Dialog, Pelaku Usaha Diminta Hindari PHK akibat Dampak Corona

Menurut Fadli, tak ada salahnya pemerintah menggunakan anggaran bantuan sosial dan anggaran lain untuk membantu mereka yang terdampak.

"Seperti pekerja harian, tukang ojek, sopir taksi, buruh, tani, pedagang kecil, dan seterusnya," kata Fadli dalam keterangannya, Senin (23/3).

Politisi Gerindra Fadli Zon (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
Politisi Gerindra Fadli Zon (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Fadli berujar, pemerintah mesti menunda penggunaan anggaran yang tak mendesak seperti pembangunan proyek infrastruktur.

"Lakukan pengalihkan belanja proyek-proyek pembangunan fisik yang tidak mendesak dan bisa ditunda," imbuh anggota Komusi I DPR ini.

Baca Juga:

Makin Banyak Korban Corona, Fadli Zon Kritik Pemerintah Tak Tanggap Lakukan Penanggulangan

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu melihat Indonesia bakal terdampak virus corona dan krisis ekonomi selama tiga hingga enam bulan mendatang, dengan atau tanpa kebijakan lockdown.

"Satu hal yang ke depan akan sulit disangkal dalam tiga hingga enam bulan ke depan, kedua krisis yang tengah kita alami saat ini, yaitu krisis COVID-19 dan krisis ekonomi, pada akhirnya akan sampai di titik yang sama, dari mana pun dimulainya," tutur Fadli.

Sementara, Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah memprioritaskan penguatan daya beli masyarakat. Realokasi anggaran negara bisa diarahkan pada program-program penguatan daya beli masyarakat yang terkena dampak wabah virus corona.

"Ini berlaku terutama mereka yang kehilangan pendapatan akibat kebijakan social distancing dan pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan wabah Corona," kata Puan. (Knu)

Baca Juga:

DPR Dinilai Egois dan Tak Peka karena Ingin Tes Corona dengan Instan

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan