Johannes Marliem Tewas, KPK Dinilai Abai Terhadap Keselamatan Saksi Kunci


Ilustrasi (ANTARA FOTO)
MerahPutih.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) abai terhadap keselamatan informannya. Hal itu menyusul tewasnya saksi kunci kasus dugaan korupsi e-KTP Johannes Marliem, di Amerika Serikat.
"Meskipun kami enggak tahu apa benar bunuh diri atau ada faktor lain, justru dengan peristiwa itu memberi alasan lagi yang lebih kuat kepada KPK untuk memberi perlindungan kepada saksi kunci mereka," kata Ray saat dihubungi, Sabtu (12/8).
Tewasnya Marliem, sambung Ray, juga menunjukkan sangat besar bahaya yang mengancam para saksi dan pelapor kasus rasuah kepada KPK, seberapapun dalamnya informasi yang diberikan. "Memang dibutuhkan sekali ada pengawasan dan perlindungan, jika kehidupannya merasa enggak nyaman," ucap alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Oleh karena itu, Ray mendesak Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket terhadap KPK segera mengakhiri upayanya memperlemah lembaga anti rasuah tersebut. "Ketika KPK beri perlindungan, malah dipersoalkan oleh DPR. Pansus ini malah nyari-nyari alasan saja, supaya mereka dirasa benar," ungkapnya.
Pernyataan tersebut dilontarkan terkait tindakan pansus yang malah mendatangi lokasi rumah perlindungan (safe house) bagi saksi KPK di kawasan Depok, Jawa Barat, kemarin. (Pon)
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut

KPK Menggali Keterangan Khalid Basalamah Terkait Perolehan Kuota Haji Khusus

Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK

PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Tersangka Rudy Tanoe 15 September, KPK Pastikan Hadir

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

KPK Duga Putri Mendiang Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Kerap Minta Suap

KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Terkait Suap Tambang Rp 3,5 M

KPK Menduga Ridwan Kamil Terima Uang Dugaan Korupsi Bank BJB saat Jabat Gubernur Jawa Barat

Ungkap Modus Jual Beli Kuota Haji, KPK: Tidak Secara Langsung
