Jerman Tolak Kirim Pasukan ke Ukraina
Kanselir Jerman Olaf Scholz. (ANTARA/HO-UN Photo)
MerahPutih.com - Perang Ukraina dan Rusia masih terus berlangsung. Perang sudah masuk tahun ke-2 dan belum ada tanda-tanda untuk berhenti. Malahan ada usulan agar anggota NATO atau aliansi pakta pertahanan Atlantik Utara untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan, negara-negara Barat tak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina dan menolak usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (27/2).
Baca Juga:
Kanada Kirim 800 Drone ke Ukraina
"Apa yang telah (kami) sepakati di awal akan terus dijalankan. Negara-negara Eropa atau NATO tak akan mengirim pasukan darat atau tentara ke Ukraina. Para tentara aktif di negara-negara kami tak akan berpartisipasi aktif dalam perang," ucap Scholz pada wartawan saat mengunjungi Kota Freiburg di barat daya Jerman.
Scholz menekankan posisinya bahwa negara-negara sekutu Barat harus menahan diri untuk tidak memancing konflik langsung dengan Rusia.
Pernyataan Scholz dikemukakan sehari setelah Macron mengusulkan pengiriman pasukan darat Barat ke Ukraina untuk mendukung Ukraina mempertahankan negaranya dari Rusia.
"Tak ada konsensus di mana pasukan darat harus diturunkan secara resmi, tapi (semua opsi) tak perlu dikesampingkan,” ucap Macron pada konferensi pers di Paris setelah menjadi tuan rumah dalam konferensi yang mendiskusikan bantuan militer untuk Ukraina.
Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua ke Ukraina setelah Amerika Serikat. Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022, Jerman telah mengirim persenjataan sebesar 17,13 miliar Euro (sekitar Rp 290,8 triliun), yang terdiri atas howitzer (artileri medan), tank, pengangkut personel lapis baja, dan sistem pertahanan udara.
Negara-negara Barat, termasuk anggota-anggota Uni Eropa, telah memberikan bantuan militer dan finansial ke Ukraina sejak Rusia mulai melancarkan operasi militer ke negara tetangganya itu pada Februari 2022. Teranyar, PM Perancis Macron mengusulkan para pemimpin Barat untuk mengirimkan pasukan ke Ukraina.
"Kami akan melakukan segala hal untuk memastikan bahwa Rusia tidak memenangi perang ini," ucap Macron dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
NATO Bakal Pasok Amunisi Senilai Rp 39 Triliun ke Ukraina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak