Jerawat Bisa Muncul di Punggung, Cegah dengan 4 Cara Jitu ini

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 30 April 2024
Jerawat Bisa Muncul di Punggung, Cegah dengan 4 Cara Jitu ini

Jerawat bisa tumbuh di punggung. (Foto: Unsplash/Dmitry Konnov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Jerawat tak hanya muncul di wajah saja. Punggung kamu juga rentan dipenuhi jerawat. Bagian tubuh ini memiliki kelenjar sebasea yang memproduksi sebum atau minyak.

Tidak perlu khawatir, kamu bisa dengan mudah mencegah jerawat timbul di punggung. Namun, perawatan yang perlu dilakukan berbeda dengan wajah agar jerawat tidak timbul di punggung.

Dilansir Alodokter, empat cara jitu ini dapat mencegah timbulnya jerawat di punggung, antara lain:

1. Mandi setelah berolahraga

Setelah olahraga jangan mageran. Kamu mesti mandi agar kebersihan punggung tetap terjaga. Jangan biarkan kotoran dan keringat menempel lama di pungggung, karena itu akan memicu tumbuhnya jerawat.

Baca juga:

AI Mampu Deteksi Masalah Kulit, dari Kerutan hingga Masalah Jerawat

2. Jangan menggunakan pakaian ketat

Pakaian ketat dapat membuat kotoran dan keringat menumpuk di punggung. Sebaiknya pakai pakaian lebih longgar dan pastikan ukurannya sesuai dengan tubuh agar kulit dapat bernapas.

3. Lakukan perawatan kulit

Kamu perlu merutinkan perawatan kulit untuk menjaga kebersihan tubuh. Kamu juga harus membilas sampo dengan tuntas setelah keramas agar tidak membekas pada punggung.

4. Bersihkan kulit dengan lembut

Nah, apabila punggung sudah berjerawat, sebaiknya gosok punggung dengan lembut saat mandi. Menggosok kulit dengan keras akan membuat jerawat meradang, sehingga dapat membuatnya timbul lebih banyak lagi. (ikh)

#Kesehatan #Kecantikan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
ShowBiz
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Proses menua tidak sebatas perubahan fisik semata.
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Bagikan