Jenderal De Kock Tak Penuhi Janji Lebaran Sampai Naik Haji Pangeran Diponegoro (4)

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Sabtu, 23 Mei 2020
Jenderal De Kock Tak Penuhi Janji Lebaran Sampai Naik Haji Pangeran Diponegoro (4)

Lukisan Sudjojono tentang Peran Jawa. (Wikipedia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEPANJANG jalan menuju tempat pembuangan, Diponegoro masih terngiang iming-iming Letnan Jenderal HM de Cock. Ucapan de Kock, menurut Sejarawan Peter Carey, merupakan bujukan atau upaya mengelabui Pangeran Diponegoro agar menyerah tanpa syarat. “Jadi bukan suatu tawaran serius,” ungkap Peter kepada merahputih.com.

Baca juga: Meski Perang Jawa Libur Selama Puasa, Siasat Melumpuhkan Diponegoro Justru Gencar Dilakukan (1)

Diponegoro, lanjut Peter Carey, sebelum pertemuan di wisma Residen Kedu, memang berkeinginan kuat untuk menjadi Pemimpin Suci Perang Jawa. Sang pangeran bahkan, pada sebuah surat beraksara pegon tertanggal 14 Februari 1830, tertuju Kolonel Jan Baptist Cleerens dan Mayor HF Buschkens menabalkan cap di tengah surat memuat gelar diri sebagai “Ingkang Jumeneng Kangjeng Sultan Ngabdul Chamid Herucakra Kabirul Mu`min Sayidin Pranatagama”.

Diponegoro
Lukisan Raden Saleh tentang penangkapan Pangeran Diponegoro. (Gruppen Koln)

Sang pangeran memang berhasrat menjadi ‘raja pemelihara dan penata agama di seluruh tanah Jawa’.“Dengan gelar tersebut, Diponegoro menolak anggapan bahwa dirinya seorang pangeran haus kekuasaan, namun ingin menunjukan diri sebagai pemimpin perang Sabil. Tidak heran bila Diponegoro ingin pergi ibadah Haji dan dimakamkan di Haramain,” ungkap Peter Carey.

Saat menaiki kereta kuda dengan pengawalan Kapten Roeps dan Mayor De Stuers menuju Semarang, Diponegoro sempat melontarkan keinginan kuat kali pertama untuk menunaikan ibadah haji.

Baca juga: Siasat Ramah Tamah Lebaran Menjebak Pangeran Diponegoro (2)

Sang pangeran, di dalam Babad Dipanegara: An account of the outbreak of the Java War (1825-1830): The Surakarta court version of the Babad Dipanegara with translation into English and Indonesia Malay, mengungkapkan ingin beribadah haji lantaran malu dan hendak berserah diri berharap pengampunan Allah SWT.

Dari Semarang, Diponegoro kemudian bersiap menumpang kapal uap SS Van der Capellen menuju Batavia pada 5 April 1830, dan masih berharap agar pemerintah Belanda memberikan hak-hak legal kepadanya, apakah akan dikirim ke Mekkah atau ke tempat lain.

Diponegoro
Diponegoro. (Wikipedia)

“Pangeran juga meminum sebotol air zamzam pemberian seorang haji baru kembali dari tanah suci ketika berada di Magelang agar siap menghadapi segala godaan,” ungkap Peter Carey.

Informasi awal mengenai haji, seturut Peter Carey, hampir pasti didapat Diponegoro paling tidak dari seorang panglima pasukan Suronatan, Haji Badarudin ketika masih sama-sama berada di Tegalrejo. Haji Badarudin telah dua kali naik haji atas tanggungan Keraton Yogyakarta dan dianggap ahli mengenai tata cara pemerintahan Usmani di kota-kota suci.

Setelah ditahan selama tiga minggu di Staadhuis atau Balai Kota (Museum Sejarah Jakarta, kini), Batavia, sang pangeran telah siap melakukan perjalanan menuju Manado. Para pejabat dan perwira Belanda, lanjut Peter Carey, telah membuat sang pangeran percaya Manado merupakan sebuah peristirahatan sementara agar bisa memiliki waktu mengirim surat ke Belanda, meminta ijin naik haji ke Mekkah bersama para santri bekas pendukungnya.

Diponegoro
Lukisan Nicolaas Pijneman tentang Pangeran Diponegoro. (Wikimedia)

Pukul 8 pagi, Senin, 4 Mei 1830, kapal korvet Pollux bertolak dari Batavia mengantar sang pangeran menuju pengasingan di Manado. Letnan Dua Knoerle, pendamping perjalanannya, mengatakan meski serangan malaria membuat sang pangeran seperti mayat hidup, namun minat terhadap sekeliling, terutama ilmu bumi sangat luar biasa. “Ia (Diponegoro) ingin tahu jalur pelayaran ke Jeddah,” tulis Knoerle pada “Extract uit de gehoudene aanteekeningen gedurende mijne reis naar Manado”, De Oosterling, 1830.

Di Manado, keinginan sang pangeran untuk pergi menunaikan ibadah haji terus menguat. “Diponegoro berusaha menghemat uang tunjangan sebesar 600 gulden, dengan menabung dalam bentuk uang dan barang perhiasan, untuk pergi haji,” ungkap Peter Carey.

Residen Manado, Pietermaat dengan cemas mengamati kebiasan menabung sang pangeran. Dia menganggap tabungan tersebut untuk membentuk pundi-pundi perang melawan Belanda. Tak lama, Pietermaat mengurangi tunjangannya hingga hanya menjadi 200 gulden.

Diponegoro
HM de Cock. (Wikipedia)

Usaha sang pangeran untuk mengejar impian mencecap tanah suci terhenti. Pemimpin Suci Perang Jawa tersebut sudah kehilangan hasrat pergi haji sejak meninggalkan Manado menuju Makassar.

“Ketika berada di dalam benteng Rotterdam di Makassar, dan telah sepuh, impian Diponegoro pergi haji sudah tidak lagi terdengar. Diponegoro hanya ingin menghabiskan sisa hidup di Makassar,” ungkap Peter Carey.

Pagi pukul 06.30, Senin 8 Januari 1855, Diponegoro menghembuskan nafas terakhir di kamar, Benteng Rotterdam, Makassar. Sang pangeran dikebumikan di pemakaman Kampung Melayu, Makassar, tanpa sempat menggapai impian pergi menunaikan ibadah haji. (*)

Baca juga: Lakon Sejarah Dakon, Permainan Tradisional Paling Populer Saat Ramadan

#Puasa #Lebaran #Virus Corona #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Lifestyle
Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap
Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025: Puasa Tasua (9 Muharram): Sabtu, 5 Juli 2025 Puasa Asyura (10 Muharram): Minggu, 6 Juli 2025
ImanK - Kamis, 03 Juli 2025
Puasa Tasua dan Asyura 2025: Jadwal, Keutamaan, dan Niat Lengkap
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah
Berpuasa Yaumul Bidh juga meningkatkan rasa syukur dan kepedulian terhadap orang miskin dan tidak punya apapun.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 11 Juni 2025
Mengenal Puasa Hari-Hari Putih Menurut Kalender Hijriah
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan