Headline

Jelang Subuh, Massa Aksi Samping Bawaslu Mulai Bubarkan Diri

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 23 Mei 2019
 Jelang Subuh, Massa Aksi Samping Bawaslu Mulai Bubarkan Diri

Massa aksi depan Gedung Bawaslu bertahan hingga subuh di Jalan Wahid Hasyim (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Massa aksi yang bertahan di samping Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat mulai membubarkan diri. Massa yang berada di Jalan Wahid Hasyim berangsur meninggalkan lokasi setelah azan salat subuh berkumandang.

Dari pantauan pada Kamis (23/5) pukul 05.15 WIB, massa aksi yang awalnya berjumlah puluhan orang, kini hanya nampak menyisakan belasan orang, didominasi kalangan remaja.

Sementara sebagian besar massa aksi lainnya terlihat telah meninggalkan jalan Wahid Hasyim, menuju ke arah kawasan Tanah Abang ataupun Jalan Kebon Kacang.

Walaupun hanya menyisakan belasan orang, mereka sesekali masih melakukan tindakan anarkis dengan melempar batu ataupun bom molotov ke arah aparat keamanan, meski intensitasnya telah jauh berkurang dibanding pada saat dini hari tadi.

Sebagian massa lemparkan bom molotov ke arah petugas Brimob yang berjaga
Massa yang terdiri dari remaja tanggung itu melemparkan bom molotov ke arah Brimob yang berjaga (MP/Rizki Fitrianto)

Aparat keamanan dari satuan Brimob Polri masih terus berjaga dan membentuk barikade, menutup akses jalan Wahid Hasyim pada kedua arahnya.

Sesekali anggota Brimob menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang masih bertahan.

Saat ini suasana mulai berangsur kondusif. Jumlah aparat kepolisian yang membentuk barikade sudah tidak sebanyak sebelumnya.

Sebelumnya, massa aksi yang terkonsentrasi di samping Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, tepatnya di jalan Wahid Hasyim, Jakarta, pada Kamis dini hari, menyerang aparat kepolisian dengan menggunakan petasan sembari menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Hingga pukul 03.45 WIB, massa yang kebanyakan remaja berusia tanggung itu terus menyerang menggunakan petasan yang dilontarkan lurus ke arah barikade aparat kepolisian.

Mereka melakukan aksi anarkis tersebut sembari menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Sambil nyanyikan Indonesia Raya massa serang petugas polisi
Sambil nyanyikan Indonesia Raya massa serang petugas polisi (MP/Rizki Fitrianto)

Efek ledakan petasan yang bertubi-tubi dapat dihalau oleh aparat menggunakan tameng yang disusun berjajar pada garda terdepan.

Aparat kepolisian dari satuan Brimob Polri kemudian membalas tindakan anarkis itu dengan menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah kerumunan massa.

Sebagaimana dilansir Antara, konsentrasi massa sempat terpecah dan menimbulkan suasana hening untuk beberapa saat. Namun tak berselang lama, ledakan petasan kembali terlihat menyasar ke arah aparat kepolisian yang berjaga.

Terdengar pula teriakan bernada ejekan yang ditujukan kepada institusi Polri. Hingga berita ini dibuat, massa masih terus bertahan dengan meledakkan petasan serta melempar bom molotov ke arah aparat kepolisian.(*)

#Bawaslu #Bom Molotov #Brimob #Demo Rusuh
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Freddy tidak mau menduga siapa pihak-pihak yang melatih aktor perusuh dan pelaku perusakan di tengah aksi demonstrasi beberapa hari lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
TNI Tegaskan Masa Pembakaran dan Pejarahan Saat Demo  Cukup Terlatih dan Terorganisasi
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
"Itu klasternya, baru itu saja 43, nanti ada aksi-aksi penjarahan, pengerusakan, kemudian, pengerusakan Polres Jakarta Timur, itu terpisah," ujar Ade.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
Indonesia
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Menurut Kapuspen TNI, Brigjen Freddy Ardianzah, konten-konten menyesatkan itu sengaja digoreng untuk mendiskreditkan TNI sekaligus memecah belah soliditas TNI dan Polri.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
TNI Merasa Jadi Sasaran Hoaks dan Adu Domba, Pastikan Solid bersama Polri Jaga Stabilitas Keamanan Nasional
Indonesia
Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial
Gus Ipul menyampaikan, bagi anak-anak korban meninggal maupun orang tuanya akan ditindaklanjuti melalui pemberdayaan sosial.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial
Berita
Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data
TNI memastikan anggota Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Mayor SS, yang ‘hampir’ terciduk saat demo rusuh beberapa waktu lalu bukan provokator.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Perwira BAIS TNI ‘Nyaris’ Diciduk saat Demo Rusuh, Mabes TNI: Lagi Tugas Negara Memonitor Massa dan Pengumpulan Data
Indonesia
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Petisi darling mengatasnamakan "Masyarakat Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur dan para pendukung keadilan” itu dibuat pada Rabu (3/9).
Wisnu Cipto - Jumat, 05 September 2025
159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol
Indonesia
Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima
Penonaktifan tidak dikenal di dalam tentang MPR, DPR, DPD dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3) serta peraturan DPR tentang tata tertib.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima
Indonesia
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Aries Marsudiyanto memastikan situasi nasional sudah terkendali setelah kerusuhan.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bantah Indonesia akan Terapkan Situasi Darurat setelah Demo, Kepala Badan Investigasi Khusus Nyatakan Situasi sudah Aman
Indonesia
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Idrus menilai Prabowo telah berada di jalur yang benar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Bagikan