Jejak Fosil Gajah Purba di Pesisir Utara Tangerang

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Sabtu, 07 Januari 2017
Jejak Fosil Gajah Purba di Pesisir Utara Tangerang

Lokasi ditemukannya fosil gajah purba di wilayah Kecamatan Mauk,Kabupaten Tangerang. (MP/Widi Hatmoko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Ternyata populasi gajah purba atau elephas maximus yang masih berkerabat dengan elephas maximus sumatranencis pernah hidup sekitar 5.000 tahun yang lalu di wilayah Kabupaten Tangerang. Hal ini dibuktikan dengan telah ditemukannya fosil gajah purba di Kampung Kapling, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Budayawan Tangerang sekaligus pengarang buku tentang sejarah Tangerang Mimy Chaitamy, menjelaskan, fosil gajah purba ini pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga yang sedang melakukan penambangan pasir, pada 23 Desember 2002.

"Berdasarkan hasil penelitian badan arkeologi dan diidentifikasi hasilnya membuktikan bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari gajah elephas maximus yang masih berkerabat dengan spesies gajah Sumatera yang saat ini masih hidup di hutan Pulau Sumatera. Diduga, gajah itu masti sekitar 5.000 tahun yang lalu," papar Mimy Chaitamy kepada merahputih.com, Sabtu (7/1).

Ia juga mengungkapkan, fosil gajah purba yang mati tertimbun endapan alluvium tersebut termasuk dalam satuan kipas alluvium Ciliwing. Menurut Mimy, riwayat tertimbunnya fosil gajah purba tersebut diperkirakan pada permulaan zaman quarter atau pada masa plestosen, zaman di mana es yang ada di kutub utara meluas karena suhu turun (glacial) dan mulai mencair karena suhu naik (unterglasial). Dan pada masa itu, kata Mimy, sebagian besar pulau-pulau di bagian barat Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa berhubungan dengan benua Asia, sedangkan pulau-pulau yang berada di bagian timur Indonesia berhubungan dengan daratan Australia.

"Daratan yang mengubungkan Indonesia bagian barat dengan daratan bagian Asia disebut dengan Paparan Sunda atau Sunda Self, dan daratan yang menghubungkan bagian timur Indonesia dengan Australia disebut Paparan Sahul atau Sahul Self," katanya.

Untuk diketahui, zaman quarter adalah zaman sudah mulai ada manusia. Zaman quarter dibagi menjadi dua, yaitu pada masa dillivium atau pleastosen dan alluvium atau holosen. Dilluvium atau pleistosen adalah zaman dimana es yang ada di kutub utara meluas karena suhu turun (glacial) dan mulai mencair karena suhu naik (unterglasial). Zaman ini dibedakan menjadi tiga lapisan atas atau lapisan ngandong, lapisan tengah atau lapisan trinil dan lapisan bawah atau lapisan jetis. Sedangkan alluvium atau holosen yaitu zaman yang keadaannya sudah stabil seperti sekarang ini, masa es sudah berakhir.

#Pantai Mauk #Gajah Purba #Tangerang #Wisata Tangerang
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Berita Foto
Peringati Hari Penglihatan Dunia Rohto Bagikan 1.200 Kacamata Gratis bagi Anak Sekolah
Kepala Sekolah SMP Negeri 32 Emma Suhainah memasang kacamata secara simbolis saat pemberian Kacamata Baca peringati Hari Penglihatan Dunia di SMP Negeri 32 Kota Tangerang, Senin (13/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 13 Oktober 2025
Peringati Hari Penglihatan Dunia Rohto Bagikan 1.200 Kacamata Gratis bagi Anak Sekolah
ShowBiz
Piddle Hidupkan Kembali Semangat Musik Agresif di Tangerang Lewat Mini Album 'Step Up!!'
Piddle lahir dari para musisi berpengalaman di dunia independen.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 13 Oktober 2025
Piddle Hidupkan Kembali Semangat Musik Agresif di Tangerang Lewat Mini Album 'Step Up!!'
Indonesia
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Pelaku meminta uang tebusan US$ 30.000 atau sekitar Rp 497 juta rupiah dengan kurs saat ini dalam aksinya ke masing-masing pihak sekolah.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Masih Diburu, Siswa Tetap Belajar Saat Kejadian
Indonesia
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Sekolah Jakarta Nanyang School dan Mentari Internasional School (MIS) mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal.
Wisnu Cipto - Rabu, 08 Oktober 2025
Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Indonesia
Ribuan Warga Terkena Ispa Akibat Pembakaran Lapak Limbah Ilegal, Virus dan Bakteri Dapat Menular
Aktivitas itu menuai keluhan masyarakat lantaran asap pembakaran mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 05 Oktober 2025
Ribuan Warga Terkena Ispa Akibat Pembakaran Lapak Limbah Ilegal, Virus dan Bakteri Dapat Menular
Indonesia
Tol Bogor–Serpong via Parung Segera Dibangun, Bakal Habiskan Dana Rp 12,3 Triliun
seluruh biaya pembangunannya ditanggung oleh badan usaha, tanpa membebani APBN
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Tol Bogor–Serpong via Parung Segera Dibangun, Bakal Habiskan Dana Rp 12,3 Triliun
Indonesia
Progres MRT Jakarta Sampai Tangerang Masih Tahap Hitung-hitungan dengan Swasta
Prosesnya masih dalam tahap pembahasan dan perhitungan bersama pihak swasta dan pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
Progres MRT Jakarta Sampai Tangerang Masih Tahap Hitung-hitungan dengan Swasta
Berita Foto
Groundbreaking Pembangunan Cluster Allurea Perumahan Premium Dekat Bandara Soekarno-Hatta
(Dari kiri) Project Manager Asthara Skyfront City Dadet Sugiarto, Deputy Chief Operating Officer Djoko Lusijono, Chief Executive Officer Supardi Ang, Advisor Laksana Sunarko dan Head of Planning Design and Infrastructure Budi Cahyono berbincang saat groundbreaking pembangunan Cluster ALLUREA di Asthara Grand Boulevard, Tangerang, Banten, Jumat (26/9/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 26 September 2025
Groundbreaking Pembangunan Cluster Allurea Perumahan Premium Dekat Bandara Soekarno-Hatta
Indonesia
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Ancaman bencana bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari curah hujan tinggi, aliran sungai, hingga aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem
Indonesia
Tabung Gas hingga Kompor Disita dari TKP, Polisi Butuh 4 Hari untuk Pastikan Penyebab Ledakan di Pondok Cabe Pamulang
Tidak ada bom atau bahan peledak yang ditemukan.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
Tabung Gas hingga Kompor Disita dari TKP, Polisi Butuh 4 Hari untuk Pastikan Penyebab Ledakan di Pondok Cabe Pamulang
Bagikan