JD.ID Bakal Hengkang dari Indonesia


Kandas setelah tujuh tahun perjalanan. (Foto: JD.id)
PERUSAHAAN induk JD.ID dari Tiongkok JD.com dikabarkan berencana keluar dari pasar Indonesia pada kuartal pertama 2023 mendatang. Kabar tersebut dilaporkan Marketing Interactive. Disebutkan, bahwa perusahaan tersebut saat ini tengah mencari pembeli yang ingin meminang aset-aset mereka.
Situs tersebut melaporkan bahwa peritel daring itu keluar dari seluruh lini bisnisnya di kawasan Asia Tenggara, yakni termasuk Thailand. JD.com dikabarkan tengah dalam tahap akhir menuju penutupan bisnisnya di wilayah Asia Tenggara, dan belum diketahui apa penyebab pastinya.
Sina mengungkapkan seluruh operasi bisnis JD.com di Asia Tenggara dibangun dengan usaha patungan bersama perusahaan telekomunikasi. Bisnis e-commerce di Indonesia memang memerlukan izin operasi, dan pembentukan usaha patungan akan membantu perusahaan bisa memperoleh izin lebih cepat.
Baca juga:
Akun JD.ID Dibajak, Isinya Soal Perang Rusia

Kini, bisnis JD.com di luar Tiongkok yang masih bertahan tinggal di Benua Eropa saja, tepatnya di Belanda. Peritel daring tersebut saat ini juga memiliki operasi gudang di Polandia dan Jerman. Sina menyebutkan JD.com tengah menjalani putaran restrukturasi perusahaan.
Maka dari itu, perusahaan ingin mengurangi operasi bisnisnya yang tidak menguntungkan untuk membantu mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi. Bisnis di Fujian, Shanxi, dan daerah lainnya di Tiongkok, juga sudah tutup sejak Juni 2022 ini.
Operasi JD.ID di Indonesia telah meluncur sejak 2015 lalu, dan tiga tahun kemudian, JD.com berinvestasi di Gojek sebagai bagian dari dorongan Asia Tenggara. Setelah investasi tersebut, valuasi JD.ID melebihi USD 1 miliar atau setara dengan Rp 15,5 miliar, membuatnya menjadi unicorn terbesar kelima di Indonesia.
Baca juga:
Hari Ini, Tanggal Kembar 11.11 Ada Banjir Diskon Besar-besaran

Pada 2018, peritel daring itu memperkenalkan teknologi toko tanpa awaknya di Indonesia, menandai pertama kalinya mereka melakukannya di luar negeri. Menurut seorang sumber dari JD.id, perusahaan tersebut juga diketahui telah memiliki berbagai gudang yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
Penutupan bisnis mereka di Asia Tenggara terjadi tak lama setelah JD.com dilaporkan memangkas gaji sekitar 2.000 eksekutif sebesar 10 persen hingga 20 persen dan mengalihkan sebagian tabungan ke tunjangan karyawan mulai tahun depan.
CEO Liu Qiangdong mengirim surat kepada stafnya tentang keputusan tersebut. Ia meminta maaf karena telah mengurangi beberapa gaji manajer dan berjanji akan mengembalikannya jika JD.com dapat kembali ke pertumbuhan cepat dalam dua tahun mendatang. (waf)
Baca juga:
Kolaborasi E-Commerce dan Brand Lokal Hadirkan Koleksi Nusantara
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN

FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan

‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar

Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial

Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
