Jateng Terapkan 2 Hari di Rumah, Pasar Sepi dan Lomba Ikan Cupang Dibubarkan


Suasana Pasar di Solo. (Foto: MP/Ismail).
MerahPutih.com - Pelaksanaan program dua hari di rumah, menjadikan sejumlah pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah sepi. Hal tersebut berpengaruh pada omzet jualan sayuran turun 50 persen dibandingkan hari biasa.
"Jualan saya sepi pembeli hari ini (Sabtu). Omzet jualan sayuran turun 50 persen dibandingkan pada hari biasa atau sebelum diberlakukannya program dua hari di rumah," ujar Pedagang Pasar Harjodaksino Suyatmi (51) pada Merahputih.com, Sabtu (6/2).
Baca Juga:
Anies Pastikan Jakarta Tidak Terapkan Lockdown di Akhir Pekan
Ia mengatakan, kondisi ini sepi pembeli, sudah diprediksinya akibat dampak diberlakukannya program dua hari di rumah oleh Pemprov Jawa Tengah. Akibat kondisi pasar sepi pedagang memutuskan berjualan setengah hari. Barang kulakan juga dikurangi untuk mengurangi resiko kerugian lebih besar.
Sutiyo (41) pedagang ayam potong di Pasar Gading mengaku pembeli yang datang di kiosnya tidak lebih dari delapan orang. Padahal, biasanya jualan sampai jam 07.00 WIB sudah bisa menjual 15 ayam potong.
"Kondisi pasar sepi tidak seramai Jumat kemarin. Mungkin sudah banyak warga yang mulai menyetok makanan selama pelaksanaan program dua hari di rumah saja," kata Sutiyo.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi, membenarkan adanya penurunan jumlah pembeli yang datang di 42 pasar tradisional di Solo pada hari pertama pelaksanaan program dua hari di rumah.
"Tidak hanya pembeli yang turun, pedagang juga ada yang memilih libur selama dua hari. Yang jelas kami memberikan kelonggaran pada pedagang dengan tetap membuka pasar tradisional agar ekonomi tetap berjalan," katanya.

Sementara itu, Polresta Surakarta, Satpol PP dan Satgas COVID-19 membubarkan acara kontes lomba ikan cupang yang digelar di hotel di wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Kasat Sabhara Polresta Surakarta Kompol Sutoyo mengatakan, acara lomba ikan cupang tersebut diadakan saat pelaksanaan program dua hari di rumah yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Sabtu-Minggu (6-7/2).
Kontes lomba ikan cupang ternyata sudah diperingatkan warga setempat karena berpotensi timbulkan kerumunan.
"Dari panitia pelaksana acara tidak menggubris peringatan warga hingga akhirnya dilaporkan polisi," katanya.
Hasil penyelidikan di lokasi kejadian, acara tersebut tidak mengantongi izin Satgas COVID-19 Solo. Panitia penyelenggara lomba, membantah adanya kerumunan di lokasi acara kontes lomba ikan cupang diadakan. Ia menyebut peserta datang hanya menaruh ikan dan langsung pulang.
"Untuk penilaian dilakukan secara virtual melalui live melalui Instagram. Jadi benar-benar tidak ada kerumunan," kata Panitia Acara Riyan Sampurna. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
[Hoaks atau Fakta]: PSBB Jawa Bali Diperpanjang Sampai Maret 2021
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Putri Akbar Tanjung Kembali Pimpin Golkar Solo, Targetkan 5 Kursi DPRD

Permohonan SKCK di Polresta Surakarta Melonjak, Masyarakat Disarankan Urus Surat di Polsek

Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Pemkot Pastikan Revitalisasi Segaran Peninggalan Era PB X tak Langgar UU Cagar Budaya

KemenPU Tinjau Gedung DPRD Solo yang Dibakar saat Demonstrasi, Biaya Perbaikan Bakal Diusulkan ke Pemerintah Pusat

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial

Polisi Temukan Mobil yang Dipakai Membawa Lari Uang Nasabah Bank Jateng Wonogiri, Uang Rp 10 Miliar Lenyap

Cegah Rabies, Pemkot Solo Sediakan 1.100 Kuota Vaksin Gratis

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Aktivis Sebut Penonaktifan 5 Anggota DPR RI Bodohi Rakyat, Gaji Tetap Diterima
