Jalur Sepeda Disebut Mengganggu dan Tidak Mengurangi Kemacetan di Jakarta


Arsip Foto - Sejumlah warga bersepeda saat berlangsungnya hari bebas kendaraan bermotor di Jakarta. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai keberadaan jalur sepeda di DKI Jakarta justru mengganggu dan tidak mengurangi kemacetan.
Menurut Agus dalam Diskusi Grup Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) Penanganan Kemacetan Jakarta di Jakarta, Kamis, saat ini untuk mobilitas sehari-hari tidak banyak warga DKI Jakarta yang benar-benar beralih dari mobil atau motor ke sepeda.
Baca Juga:
Polda Metro Nilai Pengaturan Jam Kerja Efektif Atasi Kemacetan di Jakarta
Keberadaan jalur sepeda tersebut, kata Agus, justru mempersempit ruas jalan yang ada. Orang Indonesia pakai jalur sepeda bukan untuk transportasi tapi untuk olahraga, untuk rekreasi dan untuk bergaya karena pakai sepeda mahal.
"Itu saja. Sehingga jalan itu memang mengganggu jadinya," kata Agus.
Menurut Agus, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa lebih fokus memaksimalkan moda transportasi umum yang ada guna mengurangi kemacetan.
Agus juga mengkritik tata ruang DKI Jakarta yang tidak teratur. Menurut dia, sedari awal setiap wilayah DKI Jakarta sudah terbagi menjadi segmentasi tertentu.
"Dulu (zaman) Belanda sudah buat perumahan ada di Jakarta Selatan dan industri ada di lokasi tertentu. Sekarang itu dicampur dan ketika dicampur moda transportasi yang pusing," kata dia.
Baca Juga:
Buka FGD Pengaturan Jam Kerja, Heru Budi Janji Selesaikan Macet Secara Bertahap
Kondisi tersebut menyebabkan DKI Jakarta tidak memiliki jalur transportasi yang jelas dan teratur.
Dia juga menilai terlalu banyak pilihan angkutan umum di DKI Jakarta sehingga banyak moda transportasi yang terkesan tumpang-tindih dan tidak berkesinambungan.
Dengan kondisi tersebut, dia menilai dibutuhkan gubernur yang memiliki solusi dan terobosan untuk mengubah skema transportasi menjadi lebih efisiensi.
Terobosan itu juga harus dibarengi dengan pembuatan regulasi yang mengatur transportasi umum di DKI Jakarta.
"Orang nomor satu di daerah harus gila, bukan gila sinting ya, tapi harus berani dan punya banyak pengalaman dan jaringan," kata dia. (*)
Baca Juga:
Ketua DPRD DKI Tegur Aksi Dishub yang Kerap Timbulkan Kemacetan
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD

DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut

Anggaran Rp 3,9 Miliar Habis untuk Perbaiki 18 Lampu Lalu Lintas Akibat Demo Anarkis di Jakarta

Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Hari Setelah Kericuhan: Jakarta Berangsur Pulih, Monas dan Area Vital Lainnya Sepi dari Unjuk Rasa

Bintaro Sektor 9 Jadi Magnet Wisata di Akhir Pekan, Gerbang Tol Macet dan Mal Ramai Pengunjung

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Ungkap Motor Affan, Korban Tewas di Dilindas Mobil Brimob, Hilang

Hindari Kericuhan Aksi Demo, Pemprov DKI Pulangkan para Pegawai
