Jadi 'Salmon' demi Sushi Gratis


Puluhan warga Taiwan rela ganti nama jadi Salmon agar bisa menyantap sushi gratis. (Foto Pixabay@Standpoint)
SEJAUH mana kamu rela melakukan sesuatu demi mendapatkan makanan gratis? Rupanya sejumlah warga Taiwan rela melakukan hal ekstra demi sushi gratis. Mereka bahkan sampai mengubah nama menjadi 'Salmon' hanya supaya bisa menyantap sushi gratis.
Berdasarkan laporan Taipei Times, semua bermula ketika jaringan restoran sushi Jepang bernama Akindo Sushiro membuat promo menarik. Mereka menjanjikan makanan gratis untuk satu meja bagi siapa pun yang memiliki nama 'Salmon'. Setelahnya, sejak Selasa (16/03), kantor pendaftaran rumah tangga nasional kebanjiran orang yang mengajukan perubahan nama menjadi 'guiyu' (salmon). Mereka hanya perlu membayar sekitar US$3 (Rp43 ribu) untuk mendapatkan kartu identitas dan sertifikat registrasi baru.
BACA JUGA:
Ketika mendatangi Akindo Sushiro, mereka yang bernama Salmon dapat menerima makanan gratis. Sementara itu, orang-orang dengan nama homofonik 'guiyu' mendapatkan potongan setengah harga. Adapun mereka yang memiliki setidaknya satu karakter homofonik akan memperoleh diskon sebesar 10%.
Berdasarkan data dari pihak restoran, setidaknya sudah ada 28 orang yang mengklaim makanan gratis. Sementara ada sekitar 1.000 orang yang telah berpartisipasi dalam promosi tersebut.

Seorang pelajar di Taichung diketahui mengganti namanya menjadi 'Salmon Rice Bowl' untuk bisa menikmati makan gratis bersama teman-temannya. Namun, ia berencana untuk menggantinya kembali keesokan harinya. Lainnya disebut-sebut mengubah namanya menjadi Pangeran Salmon, Raja Salmon Meteor, dan Nasi Goreng Salmon.
Salah satu warga yang sudah mengganti namanya mengunggah pengalamannya secara daring. Berkat promosi tersebut, ia berhasil menyantap beragam sajian sushi seharga US$457 atau kurang lebih setara dengan Rp6,5 juta tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Setelahnya ia mengaku tidak ingin makan sushi maupun salmon dulu dalam waktu dekat.

Sayangnya, hal ini cukup menggangu kinerja pegawai pemerintah. Saat menanggapi lonjakan tak esensial ini, pihak berwenang meminta masyarakat untuk berhenti mendatangi kantor demi mengubah namanya menjadi nama ikan itu. Wakil Menteri Dalam Negeri Taiwan Chen Tsung-yen mengatakan hal tersebut hanya membuang-buang waktu pejabat pemerintah. "Saya berharap semua orang bisa lebih rasional tentang hal ini," komentarnya.
Menurut peraturan Taiwan, seseorang hanya bisa mengganti namanya secara legal sebanyak tiga kali saja. Bayangkan jika tanpa sengaja kamu sudah mengganti nama sebanyak tiga kali dan terjebak dengan nama Salmon selama sisa hidupmu. Rasanya kurang bagus ya?(sam)
Bagikan
Berita Terkait
10 Kuliner Khas Kudus yang Wajib Dicoba, dari Soto Kerbau hingga Gethuk Nyimut

DPR Sebut Tayangan Xpose Trans7 Dekonstruksi Nilai Pesantren, Menistakan Jati Diri Bangsa

Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda

Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Viral, BGN Sebut Ada Kandungan Ayam dan Telur

Jepang Selamat dari Ancaman Kekurangan Bir, Perusahaan Asahi kembali Berproduksi setelah Serangan Siber

Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem

Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B

Viral Kabar PHK Karyawan Shell Buntut Kelangkaan dan Kebijakan BBM, Begini Respos Manajemen

Viral Video Sule Ditilang Saat Bawa Mobil 'Double Cabin', Begini Penjelasan Kadishub DKI Jakarta

Coco Series dari Roemah Koffie Dikenalkan di Athena, Membawa Ciri Khas Tropis
