Jadi Mitra BGN untuk Program Makan Bergizi Gratis, Pengusaha Makanan di Solo Serap Tenaga Kerja dan Distribusikan 12.000 Porsi
                Yayasan Bangun Gizi Nusantara menjadi mitra PGN untuk program makan bergizi gratis, Selasa (7/1). (Foto: MerahPutih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) mulai mengandeng sejumlah mitra untuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis di daerah.
Salah satu yang menjadi mitra BGN tersebut adalah Yayasan Bangun Gizi Nusantara yang dimotori Wong Solo Group, mendapatkan tugas mendistribusikan makan bergizi gratis wilayah Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah
Pendiri Wong Solo Group, Puspo Wardoyo mengemukakan pihaknya menjadi mitra BGN dan mendukung penuh program makan bergizi gratis yang dilaksanakan pemerintah pusat karena membawa misi sosial.
"Kami senang bisa terlibat dalam kegiatan membantu pemenuhan gizi dari siswa-siswa di Kecamatan Ngemplak, Boyolali,” ujar Puspo, Selasa (7/1).
Baca juga:
DPR Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis
Puspo menyebut Yayasan Bangun Gizi Nusantara mengelola dua SPPG Gagaksipat dengan mengerahkan tidak kurang dari 150 karyawan. Umumnya mereka berasal dari warga sekitar SPPG yang telah menjalani pelatihan pengelolaan dapur dengan standar BGN yang mengutamakan faktor higienis, rapi, dan akuntabel.
"Mereka kita latih dengan dukungan tim Wong Solo Group yang telah memiliki jam terbang 30 tahun di industri kuliner di tanah air selama fase uji coba setelah pembangunan 2 SPPG Gagaksipat ini," ucap dia.
Puspo menambahkan untuk pembangunan 2 SPPG Gagaksipat itu tim Wong Solo Group bergerak cepat sejak pembuatan pondasi pertama 17 November 2024.
Baca juga:
DPR RI Tegaskan Siap Kawal Pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis
Tidak kurang dari 22 hari, seluruh fasilitas fisik, peralatan masak, hingga delapan unit mobil distribusi telah mereka kerjakan. Ia mengungkapkan nilai investasi untuk dua SPPG tersebut sekitar Rp 10 miliar.
"Kami ingin menjadi percontohan dari pendirian hingga pengelolaan SPPG sesuai standar BGN, sehingga rekan-rekan dari daerah lain bisa belajar ke Gagaksipat," kata dia.
Untuk mendukung operasionalisasi SPPG Gagaksipat, kata dia, Yayasan Bangun Gizi Nusantara sehari-hari memberdayakan sumber pasokan bahan baku dari petani, peternak dan pedagang lokal. Sebagai ilustrasi, tiap dapur memerlukan tidak kurang dari 300 kilogram (Kg) daging, 250 kg sayur, ratusan telur ayam, dan 530 kg buah-buahan.
"Kami berharap dengan keberadaan SPPG Gagaksipat pemberdayaan ekonomi lokal dari warga sekitar bisa terwujud dengan baik," ujar dia.
Baca juga:
Kepala SPPG Gagaksipat 2A, Pepy Mutiara mengemukakan pengawasan oleh BGN dimulai dari tahap proses penerimaan atau loading bahan baku di dapur SPPG sampai dengan pendistribusian ke sekolah-sekolah penerima manfaat program.
Pendistribusian dari SPPG Gagaksipat ini menyasar sekitar 49 sekolah untuk dapur 1 dan 51 sekolah untuk dapur 2 dengan jumlah sekitar 12 ribu lebih anak atau pelajar mulai tingkat PAUD sampai SMA/SMK di sekitar wilayah Gagaksipat dengan jarak terjauh 6,7 km," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Sultan HB X dan Paku Alam X Melayat PB XIII, Ungkapkan Harapan Adanya Regenerasi
                      Legislator PKB Usul BGN Jadikan 5 Negara ini Role Model MBG, bukan India
                      [HOAKS atau FAKTA]: Nampan Progam MBG Mengandung Lemak Babi
                      Prosesi dan Rute Pemakaman Paku Buwono XIII
                      Wapres Gibran Melayat PB XIII, Ditemani Gubernur dan Kapolda Jateng
                      Pangan Lokal Jadi Kunci Program MBG, BGN Ajak Daerah Ikut Hidupkan Ekonomi Rakyat
                      Ketua MPR Ajak Anak Muda Indonesia Jadi Peternak Sapi Demi Suksesnya MBG
                      [HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Tarik Rp 71 Triliun dari Program MBG, Mau Dialihkan ke Beras Gratis
                      Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi
                      Walkot Solo Resmi Terbitkan SE Larangan Bajaj Anagkut Penumpang