Istimewa, Pertumbuhan Ekonomi Yogyakarta di Atas Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kota Yogyakarta menjadi tujuan wisata masyarakat. (Foto: instagram@mastib_38)
MerahPutih.Com - Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional pada tahun 2019. Diperkirakan ekonomi Yogyakarta tumbuh pada kisaran 6,8-7,2 persen.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi DIY, menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Budi Hanoto tidak terlepas dari sektor pariwisata dan infrastruktur.
"Hal itu seiring dengan makin digenjotnya penyelesaian pembangunan infrastruktur serta kinerja konsumsi yang diperkirakan masih akan meningkat sebagai 'trickle down effect' peningkatan aktivitas pariwisata di DIY," kata Budi di Yogyakarta, Kamis (7/2).
Pencapaian tersebut, menurut dia, tidak lepas dari dukungan inflasi yang stabil dan dijaga pada sasaran 3,5 persen.
Budi mengemukakan momentum pertumbuhan ekonomi DIY itu tercermin pada kinerja perekonomian provinsi tersebut yang solid pada 2018.
"Realisasi pertumbuhan PDRB DIY pada Triwulan IV 2018 mampu menembus angka tujuh persen yang merupakan capaian pertumbuhan tertinggi sejak perubahan tahun dasar PDRB 2010, yaitu sebesar 7,39 persen," katanya.
Budi Hanoto sebagaimana dilansir Antara mengatakan angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,03 persen maupun periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mampu tumbuh 5,25 persen.
Selain itu, kinerja perekonomian DIY juga lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional secara agregat, yang tumbuh sebesar 5,18 persen.
"Pertumbuhan ekonomi DIY yang makin kokoh itu ditopang oleh akselerasi kinerja investasi seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di DIY," katanya.
Menurut dia, konsumsi juga tetap terjaga terutama konsumsi rumah tangga yang mengalami peningkatan dipengaruhi momentum liburan Natal serta banyaknya potongan harga pada akhir tahun.
Dengan capaian tersebut, kata dia, pertumbuhan ekonomi DIY keseluruhan tahun 2018 terakselerasi dengan tumbuh sebesar 6,20 persen, meningkat signifikan dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,26 persen.
"Pertumbuhan tahunan itu tertinggi yang pernah dicapai DIY selama 10 tahun terakhir," kata Budi.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi DIY yang solid itu juga didukung oleh terjaganya stabilitas keuangan daerah di DIY. Kinerja perbankan terindikasi mengalami perbaikan yang tercermin dari penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang masih solid.
"Penyaluran kredit perbankan pada tahun 2018 tumbuh 10,04 persen dan penghimpunan DPK tumbuh 7,01 persen. Stabilitas sistem keuangan ditopang oleh kualitas kredit yang baik, dengan tingkat kredit macet tahun 2018 terus menurun mencapai 2,61 persen," pungkas Budi Hanoto.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel:Tanggapi Polemik Doa Mbah Moen, TGB: Doa Bukan Untuk Amunisi Pecah Belah
Bagikan
Berita Terkait
Semikonduktor Jadi Penguat Ekonomi Kawasan, Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Naik Jadi 5 Persen
Purbaya Jaga Daya Beli Warga, Pertumbuhan Ekonomi Harus Ciptakan Lapangan Kerja
Alasan Aktivitas Belanja dan Perjalanan Warga Melambat di Triwulan III 2025
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Stop Manjakan Pariwisata dengan Uang Negara, DPR Desak Pemerintah Fokus Infrastruktur dan Sport Tourism ala Eropa
Kebijakan Ini Diyakini Airlangga Pada Kuartal VI 2025 Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Realisasi Investasi Indonesia Triwulan III Tahun 2025 Tembus Rp491,4 Triliun
Pramono Minta Lelang Proyek di Jakarta Dipercepat, Bakal Digelar November-Desember