Israel Tangkap Kapal Kemanusian Madleen, DPR Gencarkan Tekanan Diplomatik Internasional
Greta Thunberg dan belasan aktivis dunia berlayar ke Gaza dalam misi damai membawa bantuan kemanusiaan lewat kapal Madleen. (Foto: YouTube/Globalnews)
MerahPutih.com – DPR mengecam keras tindakan militer Israel yang menangkap dan menahan sejumlah aktivis kemanusiaan internasional yang berada di atas kapal Madleen, saat hendak menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina.
“Tindakan Israel tersebut sangat brutal, tidak berperikemanusiaan, dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional. Ini bukan hanya penahanan biasa ini adalah upaya sistematis untuk membungkam solidaritas kemanusiaan global terhadap penderitaan rakyat Gaza,” kata Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal, dalam keterangan resminya, Selasa (10/6).
Pria yang akrab disapa Deng Ical itu mendesak pemerintah Indonesia untuk mengutuk secara resmi tindakan Israel melalui saluran diplomatik. Dia juga mendorong Dewan Keamanan PBB untuk menyelidiki insiden ini sebagai pelanggaran terhadap hukum laut internasional.
Baca juga:
Indonesia Kutuk Pencegatan Kapal Kemanusian Madleen dan Penculikan Relawan Bantuan ke Gaza
Menurut dia, PBB juga harus memfasilitasi perlindungan bagi aktivis kemanusiaan yang turut serta dalam misi kemanusiaan ke Gaza. Penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza sangat penting, karena banyak masyarakat yang kelaparan. Penduduk Gaza juga membutuhkan perawatan medis.
"Apa yang dilakukan para aktivis kemanusiaan di Kapal Madleen seharusnya didukung dunia internasional. Aksi Israel harus dikutuk," tegas politisi asal Dapil Sulawesi Selatan I itu.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di Gaza hingga 9 Juni 2025, sebanyak 54.927 orang meninggal dunia, mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak. Lebih dari 111.000 orang luka-luka, banyak di antaranya mengalami cedera berat dan cacat permanen.
“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah tragedi kemanusiaan terbesar abad ini yang berlangsung di depan mata dunia, namun dunia seolah bungkam,” kecam eks Wakil Wali Kota Makassar itu.
Baca juga:
Misi Damai Kapal Madleen ke Gaza Diteror Drone Israel, FFC Minta Dunia Jangan Diam
Untuk itu, lanjut dia, Fraksi PKB DPR akan terus mendorong pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Luar Negeri, untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap Israel, dan membuka jalur diplomatik dan kemanusiaan yang lebih luas ke Palestina.
“Indonesia tidak boleh diam. Kita punya tanggung jawab moral, politik, dan kemanusiaan untuk terus membela rakyat Palestina,” pungkasnya.
Seperti diketahui, 12 aktivis kemanusiaan melakukan perjalanan ke Gaza. Mereka menumpangi Kapal Madleen yang berangkat dari Catania, Sicilia (Italia) pada 1 Juni 2025. Kapal itu memuat berbagai bantuan kemanusiaan, mulai susu formula, tepung, beras, popok, alat medis, dan bantuan lainnya.
Baca juga:
Pada 9 Juni, Kapal Madleen ditangkap di perairan internasional (185?km dari Gaza) oleh pasukan elite Angkatan Laut Israel (Shayetet 13), kemudian dipindahkan ke Pelabuhan Ashdod, Israel. Aktivis dan awak kapal ditahan, menjalani pemeriksaan medis, dan rencananya akan dideportasi ke negara asal. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina