Isi Pembahasan dalam Pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketum PP Muhammadiyah
Menhan Prabowo Subianto Bertemu dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto: MP/Cahyo Purnomoedi)
MerahPutih.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan silaturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Jumat (14/7), di Gedung Utama Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), lantai 10.
Dalam pertemuan itu, Haedar Nashir didampingi oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dan Rektor UAD Muchlas MT.
Pertemuan antara Prabowo dan Haedar Nashir ini dilakukan secara tertutup.
Baca Juga:
Prabowo Jenguk Cak Nun dan Doakan Lekas Sembuh
Haedar menjelaskan, pertemuan antara Muhammadiyah dengan Prabowo tidak membahas masalah politik. Pembicaraan dengan Prabowo disebut Haedar membahas tentang masalah kebangsaan dan teknologi.
Pembahasan yang dilakukan, kata Haedar salah satunya tentang rudal panggul anti-pesawat bikinan UAD yang dinamai CIRNOV. Rudal kerja sama UAD dengan berbagai pihak di antaranya adalah Dahana, Pindad dan Kementerian Pertahanan ini sudah diujicobakan di Lumajang, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Kita dulu sering interaksi dengan Pak Prabowo sebagai Menhan. Kenapa (pertemuan) di UAD? Karena di lantai 9 nanti ada penelitian karya terbaik UAD yaitu rudal anti-pesawat terbang. Proses uji cobanya sudah di Lumajang," terang Haedar.
Baca Juga:
Prabowo Bicara Soal PRRI di Forum Apeksi, Gerakan Pemberontakan yang Didukung Ayahnya
Haedar menambahkan selain membahas tentang rudal, pembicaraan dengan Prabowo juga membahas tentang implementasi konstitusi. Implementasi konstitusi khususnya penerapan Pasal 33 diharapkan bisa menjadi negara yang makmur.
"Muhammadiyah punya komitmen kebangsaan sebagai salah satu kekuatan yang berdiri sebelum Republik. Kita konsen bagaimana ke depan Indonesia itu betul-betul bisa berdiri tegak di atas konstitusi," ucap Haedar.
"Indonesia kaya raya dan penduduknya kohesif, guyub keragaman. Jadi yang dibutuhkan ke depan adalah bagaimana implementasi konstitusi dalam kebijakan-kebijakan strategis yang membawa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Itu diskusi kita," pungkas Haedar. (Cayho Purnomoedi/Yogyakarta)
Baca Juga:
Pidato Prabowo Sorot Gagasan 2045 Jokowi, Pengamat: Konkret dan Nyata
Bagikan
Berita Terkait
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Kemitraan Strategis Indonesia-Brazil ‘Mati Suri’ 17 Tahun, Lula Da Silva Datang Bawa Jurus Baru di Sektor Teknologi dan Digital
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa
Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik
Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur
Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'
Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut