Isi Arahan Utama Megawati kepada Para Kepala Daerah PDIP
Sekolah Partai PDIP bertema "Kebijakan Pembangunan Trisakti" di Jakarta, Kamis (22/9). (Foto: MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberi
pengarahan kepada para kader partai yang menjabat sebagai kepala daerah dalam acara bertema "Kebijakan Pembangunan Trisakti" di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (22/9).
Megawati hadir dan duduk bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ketua DPP PDIP Said Abdullah dan Yasonna Laoly juga ikut mendampingi Megawati.
Presiden ke-5 RI itu membuka pengarahannya dengan menceritakan perjalanannya ke Jeju, Korea Selatan, menghadiri Forum Perdamaian Jeju, beberapa waktu lalu. Di sana, Megawati mengaku menyerukan perdamaian dunia sekaligus mengajak dunia untuk mencoba mewujudkannya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga:
Kepala Daerah dari PDIP Diminta Lahirkan Terobosan Kebijakan Mendorong Ekonomi Rakyat
"Saya diminta menerangkan Pancasila. Dan saya terangkan mengenai Pancasila," kata Megawati.
Penjelasan ini menambah pembukaan dari Hasto yang terlebih dahulu sudah memaparkan hasil perjalanan Megawati ke Jeju. Hasto menayangkan sejumlah foto bukti kegiatan, hingga artikel media massa yang menjelaskan bagaimana Megawati menyuarakan Pancasila serta perdamaian dunia.
Megawati juga berbicara tentang dinamika politik nasional saat ini. Khususnya mengenai peringatan Presiden Joko Widodo mengenai potensi krisis pangan dunia. Megawati meminta para kepala daerah dari PDIP untuk segera mewujudkan instruksi partai agar menanam makanan pendamping beras.
Megawati juga meminta agar para kader PDIP tak melakukan "dansa-dansa" politik terkait Pemilu 2024. Ia meminta pada kader PDIP untuk fokus melakukan kerja riil di tengah rakyat, seperti mewujudkan kedaulatan pangan lewat program tanaman pendamping beras itu.
"Saya minta laporannya segera disampaikan," kata Megawati.
Baca Juga:
Ganjar hingga Bobby Hadiri Rakor di Sekolah Partai PDIP
Satu hal lagi yang diingatkan Megawati adalah program relokasi warga dari lingkungan kumuh ke lokasi pemukiman lebih baik serta manusiawi.
Bagi Megawati, memastikan para kader PDIP berdisiplin menjalankan kerja-kerja demikian menjadi lebih penting dari yang lainnya.
"Sebab dengan kerja kerakyatan penuh kedisiplinan begitu, rakyat juga pasti akan memilih kalian kembali," ujarnya.
Megawati juga mengingatkan para kader, khususnya para kepala daerah, untuk menjaga perilaku dan menjauhkan diri dari perilaku koruptif. Ditegaskan Megawati, semua kader PDIP harus membangun legacy di wilayahnya masing-masing dengan membuat prestasi sebanyak-banyaknya.
"Orang akan melihat kalian. Dan kalian dilihat karena perbuatan yang baik kepada rakyat dan pengakuan atas kerja terhadap rakyat itu. Apakah kalian tak mau mendapatkan penghargaan-penghargaan atas perbuatan baik ke rakyat?" tanya Megawati.
Hasto kembali menegaskan kepada para peserta bahwa Megawati mengajak semua kader menyadari tantangan yang tak mudah saat ini.
"Tapi selama kita berdisiplin satu komando, tegak lurus mengikuti instruksi Ibu Ketua Umum, kita akan menempuh jalan kemenangan bagi partai dengan menyatu kepada rakyat," tegas Hasto. (Pon)
Baca Juga:
Megawati akan Beri Arahan ke-93 Kepala Daerah PDIP di Sekolah Partai
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Megawati Perintahkan Donasi Rp 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra, Pramono: Sami'na wa Atho'na
FX Rudy Temui Megawati Jelang Konferda PDIP, Pasrah Ditempatkan di Mana Saja
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Aria Bima Ingatkan Mahasiswa Penggugat UU MD3 Soal Sistem Pengambilan Keputusan di Lembaga Legislatif
Ariel Noah Bersama Vibrasi Suara Indonesia Sambangi Fraksi PDIP Bahas Royalti
Bupati Ponorogo Ditangkap KPK, PDIP: Kami Minta Maaf karena Dia tak Amanah
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM