Investasi AS di Indonesia Ciptakan Dampak Ekonomi Sebesar USD 130 Miliar


Managing Director AmCham Indonesia, Lydia Ruddy (kanan). (foto: MerahPutih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Investasi Amerika Serikat di Indonesia mencapai total USD 67 miliar atau Rp 1.067.454.050.000.000 (kurs Rp 15.932) antara tahun 2014 hingga 2023, dengan menciptakan dampak ekonomi sebesar USD 130 miliar atau 2.071.092.647.000.
Laporan baru ini diungkap oleh AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce. Dalam laporan berjudul 'US Investment: A Partner in Innovation for Indonesia'.
Managing Director AmCham Indonesia, Lydia Ruddy mengatakan, kehadiran perusahaan AS sangat penting, tidak hanya untuk investasi finansial yang signifikan, tetapi juga sebagai katalis inovasi di berbagai sektor.
"Perusahaan AS telah lama menjadi, dan akan terus menjadi, mitra setia dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Lydia Ruddy.
Baca juga:
Prabowo Kembali Injakkan Kaki di Tanah Air Bawa Pulang Investasi Rp 294,5 T
Lydia Ryddy mengungkapkan, dalam investasi ini pihaknya melihat peluang, dengan hadir menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi dan teknologi mutakhir yang mendorong transformasi di berbagai industri.
"Seiring perkembangan Indonesia, investasi kami juga terus berkembang, dengan fokus yang semakin besar pada sektor seperti kesehatan dan inovasi digital di masa depan," tutur dia.
Ia mengungkapkan, laporan ini yang didukung oleh United States Agency for International Development (USAID) dan berdasarkan penelitian utama yang dilakukan oleh EY Indonesia diluncurkan sebagai bagian dari Amerika-Indonesia Investment Summit bertema Pathways to Golden Indonesia 2045.
Baca juga:
Indonesia Butuh Investasi Rp 13.528 Triliun Buat Kerek Ekonomi Tumbuh 8 Persen
Sementara itu, Direktur Eksekutif untuk Asia Tenggara di US Chamber of Commerce John Goyer menambahkan, perusahaan AS telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun.
"Dan mereka berbagi visi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi di masa depan. Pemerintah yang baru memiliki peluang unik untuk menyesuaikan kebijakan guna mendukung pertumbuhan tersebut dan meningkatkan standar hidup rakyat Indonesia,” ujar Goyer.
Baca juga:
Lawatan Baru Sampai Inggris, Prabowo Sukses Tarik Investasi Rp 294 Triliun
Summit ini menghadirkan diskusi antara para menteri serta pemimpin sektor publik dan swasta dari AS dan Indonesia mengenai berbagai isu seperti transisi dari strategi pembangunan.
Angka USD 67 miliar yang dicantumkan dalam laporan untuk investasi AS di Indonesia selama satu dekade terakhir jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi pemerintah Indonesia, karena mencakup semua sektor serta aktivitas merger dan akuisisi.
Laporan dan Investment Summit ini menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara AS dan Indonesia untuk mendukung tujuan Indonesia bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta menjadi salah satu ekonomi terkemuka pada 2045. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Stimulus Ekonomi 8+4+5 Diklaim Gerakan Padat Karya, Daya Beli Warga Naik

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5 Yang Diklaim Bakal Serap Tenaga Kerja dan Beri Jaminan Kontrak Kerja

PCO Ungkap Strategi Ampuh Lewat Paket Ekonomi 2025 untuk Melindungi 'Gig Worker

Tokenisasi Aset Saham Global untuk Investor Kripto Mulai Diperdagangkan Secara On-chain

Prabowo Luncurkan Program Akselerasi Pembangunan: Sarjana Bakal ‘Magang’ di Sektor Industri hingga Memulai Pengembangan Ekosistem Gig Economy

Revisi RKP 2025: Target Ekonomi Baru dan Strategi Penerimaan Negara

Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga

Mengenal Pembaruan Hard Fork dan Soft Fork pada Bitcoin

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
