INTI: Utamakan Dialog untuk Atasi Perpecahan
Ketua Harian INTI, Indra Wahidin (kiri) dan Wakil Ketua Umum INTI, Budi S Tanuwibowo di Hotel Novotel, Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (9/11). (Foto: Merahputih.com/Asropih)
MerahPutih.com - Sebagian kalangan melihat ada fragmentasi kubu pascapilkada DKI Jakarta 2016 lalu. Hal itu terlihat jelas menyusul sengitnya pertarungan kandidat di pesta demokrasi tersebut.
Ada kubu pro Ahok yang didukung oleh mayoritas Tionghoa dan beragama Kristen lalu ada kubu Anies yang didukung Islam konservatif.
Fragmentasi kelompok ini masih berbekas hingga sekarang, bahkan menurut sebagian pengamat akan berlangsung sampai Pilpres mendatang.
Melihat kondisi itu, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Budi S Tanuwibowo mengaku prihatin. Dia menegaskan jangan sampai negara kacau karena perilaku kurang paham cara berdemokrasi.
"Kita harus hidup bersama. Dialog harus dilakukan, selama ini kan dilakukan hanya dengan orang-orang warna yang sama, nafasnya sama, perlu di luar itu," kata dia saat ditemui di Novotel Mangga Dua Square, Jakarta, Kamis (9/11).
Menurutnya, dialog harus dilakukan lintas persamaan Golongan, Agama, Suku atau apa pun itu. Dialog harus melampaui itu semua.
"Harus bisa melintasi itu, kita harus mendengar suara dari pihak lain, dan masing-masing harus memiliki itikad baik bagaimana menerima negeri ini sebagai negeri bersama," jelasnya.
Oleh sebab itu, perlu digarisbawahi bahwa melakukan dialog tidak boleh melihat siapanya, tetapi siapapun yang menerima Pancasila sebagai landasan bernegara.
"Jadi masukan saya buat dialog bukan kepada siapanya yang penting, tetapi kepada siapapun yang telah menerima hal mendasar pancasila, itu tidak boleh ditawar. Soal perbedaan yang lain masih bisa ditawar," tandasnya. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
RUU BPIP Resmi Jadi Inisiatif DPR, Lembaga Itu Bakal Lebih Kuat
Ketua MPR Tegaskan Indonesia Tetap Ada Sampai Kiamat di Hadapan Negara Muslim
PBNU Minta BPIP Dipertahankan, Lembaganya Diperkuat
BPIP Punya Tugas Baru, Ambil Alih Naturalisasi Calon WNI
Peluncuran Buku Bertema Pancasila Sebagai Ideologi Partai Golkar di Jakarta
Penetapan Hari Kebudayaan Nasional 17 Oktober Diklaim Tidak Terkait Dengan Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo
Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Naskah Pancasila Diputar Setiap Hari di Kabupaten Bogor
DPR Mulai Cari Masukan dan Pandangan Buat Bahas RUU BPIP
Pembubaran Retret Pelajar Kristen di Sukabumi Cederai Pancasila, DPR Desak Semua Pelaku Ditangkap
Prabowo-Mega Mesra Saat Upacara Hari Pancasila, Jokowi Absen karena Alergi