Pesona Indonesia

Internasional Gamelan Festival 2018, Pamerkan Seni Rupa Kontemporer

P Suryo RP Suryo R - Senin, 13 Agustus 2018
Internasional Gamelan Festival 2018, Pamerkan Seni Rupa Kontemporer

Pameran seni konteporer pada IGF 2018. (Foto: MP/Win)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA Internasional Gamelan Festival (IGF) 2018 selain diisi oleh pertunjukan gamelan juga digelar pameran seni rupa kontemporer. Seni kontemporer yang dipamerkan di Galeri Pameran, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo itu diberi tajuk Serupa Bunyi. Festival Gamelan ini sendiri berlangsung di Kota Solo, 10-16 Agustus 2018.

Dalam pameran tersebut, ada lima perupa yang ikut ambil bagian. Kelima perupa itu adalah Edwin Rahardjo, Hajar Satoto, Hanafi, Heri Dono, dan Nindityo Adipurnomo. Sementara yang bertindak sebagai kurator adalah Suwarno Wisetrotomo.

serupa bunyi
Seni kontemporer yang mengambil ide dari gamelan. (Foto: MP/Win)

”Mengapa mereka saya pilih? Karena merekalah seniman yang berkarya seni menggunakan gamelan sebagai sumber ide. Lalu diapain? Ya lewat ini karyanya. Lewat pameran ini, saya ingin mengatakan jika gamelan merupakan sumber ide tanpa tepi,” jelas Kurator Suwarno Wisetrotomo, kepada MerahPutih.com.

Benar saja, ketika memasuki lokasi pameran. Pandangan mata seolah disuguhi dengan sejumlah kain batik yang bergelantungan. Ketika langkah semakin mendekatinya, tampak enam lubang batu. Enam batu lubang tersebut, ada yang berbentuk kempul yakni salah satu perangkat gamelan dan juga berbentuk wajah.

serupa bunyi
Kain batik dengan motif dari gamelan. (Foto: MP/Win)

Karya milik Nindityo Adipurnomo yang berjudul Gamelan Toa ini seolah mengajak kepada manusia untuk kembali menggunakan panca indra sesuai porsinya. Lewat sebuah batu yang berbentuk wajah itu, ia mengajak kepada manusia untuk fokus terhadap satu hal.

Jika dilihat baru tersebut ada lubang seukuran kepala manusia. Nah, melalui lubang tersebut kepala manusia dimasukan agar bisa fokus saat mendengarkan iringan musik gamelan.

”Kalau kita sedang mendengarkan musik, gamelan misalnya. Ya gunakan indra pendengar, jangan dicampur dengan indra lainnya,” jelas.

Ia menjelaskan batu tersebut berasal dari batu granit yang dipahat. (win)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.

#Gamelan Jawa #Konser Gamelan #Seni Rupa
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Area ini seakan menjadi oasis yang mengajak tamu berhenti sejenak, meresapi keindahan seni dan desain yang berpadu harmonis.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 04 Oktober 2025
Antara Alam dan Modernitas: Konsep Unik VIP Lounge Art Jakarta 2025
Fun
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Seni rupa dapat menjadi jembatan para seniman lokal dengan panggung seni internasional.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Buka Art Jakarta 2025, Menbud Fadli Zon Janji Kirim Perupa Indonesia Ikut Pameran Internasional
Lifestyle
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Seri fotogram ini akan dipamerkan dalam sebuah pameran khusus di Art Basel Paris pada Oktober 2025.
Dwi Astarini - Sabtu, 27 September 2025
Dari Paris ke Bali, Pameran ‘Light and Shadow Inside Me’ Eugene Kangawa Siap Jadi Koleksi Permanen di Eugene Museum 2026
Fun
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri ternama dari 16 negara, baik dari kawasan Asia maupun luar Asia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer
Indonesia
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian
Gamelan Ethnic Music Festival (GEMFest) 2025 digelar pada 22-23 Agustus. Acara ini mempertemukan musik gamelan dan seniman kenamaan.
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian
Fun
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
LQID Creative Space hadir sebagai ruang seni publik portabel pertama di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 21 Agustus 2025
Ruang Seni Portabel Pertama Hadir di Sudirman, Buka dengan Pameran ‘Dentuman Alam’
Indonesia
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 akan digelar pada 22-23 Agustus 2025. Seniman dari tujuh daerah akan ikut tampil.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Gamelan Ethnic Music Festival 2025 Siap Digelar, Seniman dari 7 Daerah Bakal Ikut Meramaikan
Fun
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
ArtMoments Jakarta 2025 menampilkan 57 galeri serta lebih dari 600 seniman, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 08 Agustus 2025
ArtMoments Jakarta 2025 Tampilkan 600 Seniman dan 57 Galeri, Angkat Tema 'Restoration'
Lifestyle
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lewat observasi nan jeli, dan diselingi humor, Emte membawa pembaca ke ‘dunia kesendirian’ yang nyatanya tidaklah membuat merasa kesepian.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Emte Rilis ‘Life As I Know It’, Rayakan Kesendirian lewat Pameran Tunggal
Lifestyle
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Mempersembahkan karya-karya yang mempertemukan seniman asal Bali dan Tiongkok dalam sebuah percakapan visual lintas budaya.
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Pameran ‘PARALLELS’ di Ubud Art Ground Tampilkan Warisan Seni dalam Perspektif Kontemporer
Bagikan