Intermittent Fasting Potensial Turunkan Berat Badan


Intermittent fasting potensial menurunkan berat badan.(foto: istockphoto)
MERAHPUTIH.COM - INTERMITTENT fasting (IF) atau puasa berkala telah menjadi sorotan dalam beberaoa waktu belakangan. Praktik berpuasa secara berkala ini diketahui bermanfaat bagi tubuh. IF disebut dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi peradangan dalam tubuh, serta mempercepat proses perbaikan sel. Selain itu, pola makan ini juga diyakini dapat membantu dalam proses pembakaran lemak.
Seperti dilansir Healthline, ada berbagai jenis puasa berkala yakni metode 16-8 dan 5-2. Metode 16-8 melibatkan puasa selama 16 jam per hari, diikuti dengan periode makan dalam jangka waktu 8 jam. Sementara itu, metode 5-2 melibatkan pola makan normal selama lima hari dalam seminggu, diikuti dengan dua hari puasa atau konsumsi kalori yang sangat rendah.
Baca juga:
Tahun Baru, saatnya Ganti Status Dietmu ke Intermittent Fasting
Puasa berkal juga disebut membantu kamu dalam menurunkan berat badan. IF diketahui signifikan dalam mengurangi berat badan. Sebuah tinjauan ulang dari 27 penelitian yang dilakukan pada 2020, dikutip Healthline, menyimpulkan peserta yang mengikuti puasa berkala berhasil mencapai penurunan berat badan sebesar 0,8 hingga 13 persen dari berat badan awal mereka. Namun, tinjauan itu juga menyoroti bahwa hasil dapat bervariasi tergantung pada jenis metode puasa yang diterapkan.
Sebuah penelitian khusus pada 2020 menyoroti efek puasa berkala dengan fokus pada metode 16-8. Dalam penelitian itu, peserta melakukan puasa selama 16 jam per hari dan mengonsumsi makanan dalam jangka waktu 8 jam. Meskipun tidak terjadi penurunan berat badan yang signifikan jika dibandingkan dengan mereka yang makan secara teratur tiga kali sehari, peneliti menemukan bahwa peserta IF kehilangan sejumlah besar massa tanpa lemak, termasuk otot tanpa lemak, setelah diuji secara langsung.
Dengan demikian, pola makan puasa berkala menunjukkan potensi untuk memberikan manfaat bagi kesehatan dan penurunan berat badan. Meskipun demikian, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai pola makan baru, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada.(ayu)
Baca juga:
Apa Saja Minuman yang Bisa Dikonsumsi Tanpa Memecahkan 'Intermittent Fasting'?
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
