Interaksi dengan Warga Alasan Turis Asing Pilih Homestay


Abdi Homestay di lembah Harau, Sumatera Barat. (panoramio.com)
Saat merahputih.com datang ke kediaman Wiwind Rizki, tak ada sesuatu yang spesial. Berlokasi di Melati Mas, Jalan Flamboyan II, Blok E 2, No. 8, Desa Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Tanggerang Selatan, rumah itu pun sama seperti bangunan rumah pada umumnya.
Sebuah ayunan kecil yang terlihat cukup tua namun masih bisa dipakai tampak menghiasi halaman rumah Wiwind. Masuk ke dalam terdapat sebuah kursi kayu lengkap dengan mejanya.
Selain sebagai tempat tinggal, rumah dengan desain tahun 80-90-an ini juga sengaja dibuat Wiwind untuk homestay. Sebuah kamar dengan kapasitas dua orang disediakan Wiwind bila ada turis mancanegara yang ingin menginap.
Menurut Wiwind, homestay menjadi pilihan menarik bagi para turis untuk bermalam di Indonesia. Pasalnya, turis bisa langsung berinteraksi dan melakukan aktifivas yang sama dengan pemilik homestay.
"Kalau di hotel kan paling ketemunya sama karyawan, beda sama homestay, mereka (turis) bisa langsung berinteraksi," ucap Wiwind ramah kepada merahputih.com, Senin (17/10).
Bagi para turis backpacker, kata Wiwind, homestay adalah pilihan menarik. Apalagi, harga bermalam di homestay jauh lebih murah dibandingkan menginap di sebuah kamar hotel.
Wiwind sendiri sengaja membanderol harga yang sangat murah. Per malam, Wiwind hanya memberikan harga Rp135 ribu saja. Harga itu berbeda dengan kamar hotel kelas biasa dengan harga sekitar Rp300 ribu per malam.
Keinginan Wiwind membuka homestay berawal setelah kakaknya menerima tamu backpacker yang berasal dari Slovenia dan Perancis. Menurutnya, homestay merupakan peluang bisnis yang cukup menjanjikan. (Yni)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara

Dukung Penguatan Pariwisata Berbasis Komunitas di Indonesia, Airbnb dan IHSA Jalin Kerja Sama

Bali Keluarkan Aturan Berwisata, Wisman Harus Pakai Baju Sopan, Bayar Retribusi, dan Berkendara dengan SIM

Turis Swiss Paling Royal, Rata-Rata Habiskan Rp 36 Juta Lebih Selama di Indonesia

Turis Uganda Buka Jasa Prostitusi Online Saat Liburan di Bali Dideportasi

Pungutan Wisman Rp 150 Ribu di Bali Belum Optimal

Wisman Solo Tembus 10.000, Paket Wisata Unggulan Bidik Suporter Piala Dunia U-17

Jumlah Kunjungan Wisman Capai 2,25 Juta pada Januari - Maret

Wapres Ma'ruf Amin Minta Turis Asing di Bali Dilakukan Pembinaan
