Ini Cara Australia ketika Warganya Bandel Soal Social Distancing


Penjaga pantai menjelaskan penutupan Pantai Bondi saat warga bandel soal social distancing, di Sydney, Australia, Sabtu (21/3/2020). ANTARA/REUTERS/LOREN ELLIOTT/TM
MerahPutih.com - Pemerintah Australia menutup tempat-tempat umum seperti bar, kelab malam, pusat kebugaran, dan rumah-rumah ibadah mulai Senin (23/3) tengah hari. Kebijakan itu terpaksa diambil seiring dengan kasus COVID-19 yang terus melonjak serta masyarakat yang masih mengabaikan anjuran pembatasan sosial (social distancing).
"Tidak lagi pergi ke bar setelah pulang bekerja, tidak ada lagi berolahraga di pusat kebugaran, juga tidak ada lagi duduk-duduk di kafe untuk makan siang," ujar Perdana Menteri Scott Morrison di hadapan parlemen pada Senin pagi, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Morrison juga menyebut tantangan besar pada sektor kesehatan dan ekonomi Australia akibat pandemi COVID-19 sebagai "tahun tersulit dalam kehidupan kita". Ia juga memperingatkan warganya agar bersiap dengan kemungkinan karantina wilayah (lockdown) yang bisa berlaku hingga enam bulan.

Tingkat penyebaran infeksi virus corona baru itu di Australia sempat melambat, namun kini angkanya telah melampaui 1.100 kasus. Jumlah terbanyak dilaporkan terjadi di negara bagian Victoria dan New South Wales.
Kendati telah ada imbauan untuk melakukan pembatasan sosial, banyak warga Australia yang justru berkegiatan di luar rumah, misalnya bersantai di Pantai Bondi, sekitar Kota Sydney, dan mengunjungi restoran atau bar beberapa hari belakangan.
Baca Juga:
Menurut Morrison, perluasan kebijakan baru dengan menutup tempat-tempat umum diperlukan untuk dapat menerapkan anjuran pembatasan kegiatan masyarakat dengan ketat.
Otoritas lokal juga telah menutup pantai-pantai demi menghindari kerumunan orang di tengah awal musim gugur yang hangat, sementara kafe dan restoran masih bisa melayani pelanggan untuk pesanan dibawa pulang dan pesan-antar.
Sedangkan toko swalayan, apotek, jasa angkutan barang, dan toko eceran masih bisa tetap buka. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat

Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul

Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat

Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia](https://img.merahputih.com/media/90/0a/0c/900a0cc4f6d98118127f946351fa8135_182x135.jpeg)
Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia

YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo](https://img.merahputih.com/media/95/ed/45/95ed45503b0718919c736f269696aceb_182x135.jpg)
RI-Australia Gelar Lokakarya Perkuat Kolaborasi Keuangan Berkelanjutan,
