Industri Sawit Wajib Berkelanjutan dan Sejahterakan Rakyat
Janjangan kosong sawit di PT Karya Sawitindo Mas pabrik kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Senin (22/8/2022) ANTARA/Ferri.
MerahPutih.com - Peran sektor pertanian sebagai salah satu kontributor penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari dukungan subsektor perkebunan kelapa sawit.
Industri kelapa sawit terbukti mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang tinggi, membangun kemajuan pedesaan, hingga mengurangi tingkat kemiskinan dengan cukup signifikan.
Baca Juga
Strategi Mendag Zulhas Naikkan Harga Kelapa Sawit di Tingkat Petani
Indonesia juga merupakan negara produsen sawit terbesar di dunia yang menyumbang 54 persen market share dunia, sehingga ekspor produk industri kelapa sawit Indonesia mampu menjangkau lebih dari 125 negara untuk keperluan pangan, energi dan aneka industri hilir lainnya.
"Potensi ekspor yang tinggi ini perlu untuk terus kita dorong sejalan dengan masih adanya peningkatan harga komoditas kelapa sawit yang masih tinggi untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (25/8).
Guna menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, pemerintah terus mengembangkan industri hilir kelapa sawit agar tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku, namun juga hingga ke hilir bahkan sampai produk akhir.
Selain itu, pemerintah juga telah menerapkan berbagai kerangka kebijakan komprehensif dan mendorong kerja sama multipihak agar sektor kelapa sawit mampu berkembang dengan tetap memperhatikan keberlanjutannya bagi lingkungan.
Baca Juga
Minyak Sawit Jadi Solusi bagi Krisis Pangan dan Energi Dunia
Penetapan kerangka kebijakan tersebut mulai dari Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) 2019-2024, hingga Program Strategis Nasional tentang Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"Kontribusi sektor perkebunan kelapa sawit yang besar juga perlu untuk terus diiringi dengan sustainability atau keberlanjutannya bagi lingkungan dan masyarakat luas agar sejalan dengan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan," ungkap Airlangga.
Airlangga menyampaikan pesan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) agar terus mengawal keberlanjutan investasi industri kelapa sawit sekaligus memberikan kepastian hukum berusaha, mendorong pelaksanaan program PSR, menjaga kemitraan antara perkebunan sawit rakyat dengan perkebunan besar.
"Memfasilitasi penyelesaian masalah yang terkait dengan industri kelapa sawit, serta mempromosikan industri sawit di daerahnya agar semakin berkontribusi bagi pembangunan daerah," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga
Indonesia dan Malaysia Menyuplai 87 Persen Produksi Minyak Sawit Global
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Harga Kratom Jauh di Atas Sawit, Jalan Petani Kalbar Sejahtera
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Biodiesel 50 Bakal Tekan Harga Sawit Petani, SPKS Desak Pemerintah Hati-Hati
Penerima BLT Oktober-Desember Naik 2 Kali Lipat, Cair Mulai Senin Tanggal 20
Kuota Penerima BLT Naik 2 Kali Lipat, Program Magang Jadi 100 Ribu Orang
Koperasi Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemerintah Buka Pendaftaran Magang Bergaji Rp 3,3 Juta Mulai 15 Oktober, Daftar Lewat SIAPkerja