Sertifikasi Sawit Berkelanjutan Masih Hadapi Tantangan, Pemantau Independen Harus Dilibatkan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 22 Desember 2025
Sertifikasi Sawit Berkelanjutan Masih Hadapi Tantangan, Pemantau Independen Harus Dilibatkan

Diskusi Kelompok Terpumpun (FGD) Multipihak Pembaruan ISPO

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pada November 2025 terbit revisi peraturan Indonesia Sustainable Palm Oil atau ISPO yakni Peraturan Menteri Pertanian nomor 33 tahun 2025 tentang Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia terhadap Usaha Perkebunan Kelapa Sawit.

Peraturan tersebut merupakan salah satu peraturan teknis yang mengatur ISPO pasca lahirnya
Peraturan Presiden (Perpres) nomor 16 tahun 2025 terkait Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan
Indonesia, yang merupakan pembaruan dari ISPO sebelumnya yakni Perpres nomor 44 tahun 2020.

Pepres ISPO baru tersebut mengatur sertifikasi ISPO di tingkat kebun, hingga industri hilir, hingga
bioenergi (B40 dan B50).

Namun, sampai saat ini, sertifikasi sawit berkelanjutan masih menghadapi banyak tantangan. Padahal, sertifikasi menjadi salah satu jalan keluar agar pengelolaan perkebunan sawit baik perusahaan maupun petani swadaya berdampingan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Baca juga:

Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong

Kaoem Telapak (Kaoem) menilai regulasi anyar tersebut memiliki peluang sekaligus tantangan dalam
implementasinya. Dibutuhkan peran dan keterlibatan para pihak agar capaian sertifikasi sawit berkelanjutan semakin masif.

"Tentunya dengan melibatkan masyarakat sipil sebagai pemantau independen, agar perusahaan mematuhi prinsif dan kriteria sertifikasi. Serta ISPO menjadi lebih kredibel dan diterima pasar karena adanya masukan masyarakat sipil," kata kata Wakil Presiden Kaoem Olvy Octavianita dalam Diskusi Kelompok
Terpumpun (FGD) Multipihak Pembaruan ISPO di Jakarta, Senin (22/12)

"Dengan harapan bahwa ISPO baru dapat meningkatkan kredibilitas sertifikasi kelapa sawit mandatori dan upaya perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit," kata Wakil Presiden Kaoem Olvy Octavianita.

Komite ISPO Rismansyah Danasaputra menegaskan, sertifikasi ISPO bagian dari rantai pasok yang dipersyaratkan pasar. ISPO bukan hanya pencitraan. Namun, sebagai konsekuensi para pelaku usaha sawit, agar bahan baku menjadi jelas tidak abu-abu.

"Kerja sama eksporti dan industry cpo juga harus diperkuat, agar standar keberlanjutan dapat diterapkan secara konsisten," katanya.

Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FORTASBI), ISPO untuk pekebun saat ini masih sangat minim. Diharapkan, dalam 4 tahun mendatang, pemerintah semakin masifkan sosialisasi. Saat ini, masih ada waktu untuk berbenah sebelum ISPO menjadi mandatori atau wajib.

FORTASBI mendorong dukungan berbagai pihak dalam proses sertifikasi ini. Karena, tanpa adanya dukungan pendanaan pemerintah atau mitra pembangunan dan pemangkukepentingan sawit berkelanjutan, proses sertifikasi dari segi pendanaan sangat berat bagi petani swadaya. (*)

#Ekspor Sawit #Kelapa Sawit #Industri Sawit
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Sertifikasi Sawit Berkelanjutan Masih Hadapi Tantangan, Pemantau Independen Harus Dilibatkan
Pepres ISPO baru tersebut mengatur sertifikasi ISPO di tingkat kebun, hingga industri hilir, hingga bioenergi (B40 dan B50).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 Desember 2025
Sertifikasi Sawit Berkelanjutan Masih Hadapi Tantangan, Pemantau Independen Harus Dilibatkan
Indonesia
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Presiden RI, Prabowo Subianto, mendorong pengembangan tanaman berbasis komoditas di Papua.
Soffi Amira - Rabu, 17 Desember 2025
Kejar Swasembada Energi, Prabowo Minta Papua Tanam Sawit hingga Singkong
Indonesia
Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur
Nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini telah mencapai sekitar USD 4,5 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 09 Desember 2025
Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur
Indonesia
Begini Data Konsumsi Minyak Sawit di Indonesia Periode 2025
Ekspor minyak sawit Indonesia meningkat 39,85 persen per akhir September 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 Desember 2025
Begini Data Konsumsi Minyak Sawit di Indonesia Periode 2025
Indonesia
Harga Kratom Jauh di Atas Sawit, Jalan Petani Kalbar Sejahtera
"Pemerintah sudah melegalkan tanaman kratom. Jadi tidak ada aturan yang menyatakan kratom ilegal,"
Wisnu Cipto - Kamis, 13 November 2025
Harga Kratom Jauh di Atas Sawit, Jalan Petani Kalbar Sejahtera
Indonesia
Ratusan Eksportir Sawit Akali Pajak Rp 140 M, Total Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 2 T
282 wajib pajak yang terindikasi mengakali pajak ekspor sawit.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Ratusan Eksportir Sawit Akali Pajak Rp 140 M, Total Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 2 T
Indonesia
282 Eksportir Sawit Akali Pajak Pakai Label POME dan Fatty Matter, Modus Lama Sejak 2021
Hasil investigasi awal Ditjen Pajak mengungkap 282 wajib pajak yang terindikasi mengakali pajak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
 282 Eksportir Sawit Akali Pajak Pakai Label POME dan Fatty Matter, Modus Lama Sejak 2021
Indonesia
Satgasus OPN Bongkar Modus Baru Penghindaran Ekspor Produk Turunan Sawit, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp 140 Miliar
Satgasus OPN Polri bersama DJBC dan DJP Kemenkeu mengungkap modus baru penghindaran kewajiban ekspor produk turunan sawit oleh PT MMS. Potensi kerugian negara mencapai Rp 140 miliar.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 06 November 2025
Satgasus OPN Bongkar Modus Baru Penghindaran Ekspor Produk Turunan Sawit, Potensi Kerugian Negara Mencapai Rp 140 Miliar
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Indonesia
Biodiesel 50 Bakal Tekan Harga Sawit Petani, SPKS Desak Pemerintah Hati-Hati
Dengan diberlakukan B50, pemerintah hampir pasti akan menaikkan Pungutan Ekspor (PE) yang saat ini masih berada di angka 10 persen untuk mendanai subsidi program biodiesel B40.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Biodiesel 50 Bakal Tekan Harga Sawit Petani, SPKS Desak Pemerintah Hati-Hati
Bagikan