Indonesia Kirim Bantuan Logistik hingga Dokter Spesialis untuk Korban Gempa di Myanmar


Kepala BNPB Suharyanto. (Dok. BNPB)
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia melakukan misi kemanusiaan membantu korban gempa dahsyat Myanmar. Pemerintah Indonesia terkini mengirimkan dokter spesialis, tim keamanan hingga bantuan logistik.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan personel itu terdiri atas beberapa pihak dengan keahlian masing-masing.
"73 orang (yang berangkat) hari ini," kata Suharyanto kepada wartawan saat pelepasan tim bantuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4).
Bantuan dari pemerintah Indonesia bakal terus bertambah.
"Kemudian nanti hari Kamis tim kesehatannya sendiri sudah 135 sama tim delegasi,” jelas Suharyanto.
Adapun tim kesehatan yang diturunkan terdiri dari dokter umum hingga spesialis. Tujuannya adalah membantu para korban luka yang memerlukan penanganan segera.
Kemudian Kementerian Kesehatan menyiapkan satu tim Emergency Medical Team (EMT).
“Obat-obatan, baik dari pemerintah, dikumpulkan maupun dari swasta, dihimpun oleh Kementerian Kesehatan," ungkap dia.
Baca juga:
7 Hari Berkabung Nasional Pascagempa Dahsyat, Myanmar Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Bantuan dari Indonesia, kata Suharyanto, sudah dikirim sejak Senin (31/3) lalu. Tim pendahulu itu terdiri atas Basarnas gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Baznas.
Selanjutnya, logistik yang dikirimkan pada hari ini dimuat khusus menggunakan tiga pesawat. Logistik untuk bantuan korban dimuat dalam dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing.
Mengenai konflik yang terjadi di Myanmar, pemerintah telah mengumpulkan informasi di sejumlah tempat relatif aman untuk mengirim bantuan. Terlebih dari pemerintahan Myanmar juga menunggu bantuan dari luar negeri.
Tim dari Indonesia tidak mendarat di Yangon. Sebab letak Yangon dengan pusat bencana terpaut jauh dengan jarak tempuh 4-5 jam jalur darat, dengan kondisi saat ini setelah gempa dapat ditempuh 12 jam jalan darat.
Kementerian Luar Negeri menjalin komunikasi dengan Pemerintah Myanmar untuk memfasilitasi proses perizinan pengiriman bantuan. Diharapkan bantuan segera diterima para korban.
Baca juga:
Gempa Magnitudo 7,7 Guncang Myanmar, Sejumlah Bangunan Rusak
Sementara itu, Menko PMK Pratikno menyebutkan bahwa bantuan ini menggunakan Dana Siap Pakai (DSP) dan distribusinya menyesuaikan perkembangan situasi di lapangan.
Bantuan dari Indonesia akan mendarat di Bandara Naypyidaw, Myanmar, dengan tetap memperhatikan kondisi keamanan dan operasional di wilayah terdampak.
Sebelumnya, gempa magnitudo 7,7 melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat (28/3). Gempa menyebabkan kerusakan besar di sebagian besar wilayah negara itu. Hingga membuat 2 ribuan orang meninggal dunia.
Guncangan gempa juga mengakibatkan kerusakan dahsyat di Thailand. Gedung pencakar langit yang sedang dalam tahap konstruksi roboh di Thailand. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6

Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada

Setelah 'Tepuk Sakinah' Terbitlah 'Tepuk Gempa' dari BMKG, Berikut Lirik Lengkapnya

BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina

Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang

BNPB Pastikan Sudah tak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny Ambruk Capai 61 Orang, Evakuasi Masuk Tahap Akhir

Tragedi Ponpes Al Khoziny Jadi Bencana Paling Parah di 2025, Banyak Menelan Korban Jiwa

BNPB Perluas Penyemprotan Disinfektan di Area Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny, Hindari Risiko Kesehatan
