Indonesia Cetak Rekor Kesembuhan Tertinggi Harian COVID-19 Sepanjang Sejarah


Petugas medis melakukan rapid test COVID-19 pedagang Pasar Beringharjo, DI Yogyakarta, Kamid (4/6/2020). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
MerahPutih.com - Pertama sejak awal pandemi COVID-19, Indonesia melaporkan angka kesembuhan tertinggi harian mencapai 61.361 pasien. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan rekor angka kesembuhan harian tertinggi itu terjadi Jumat (25/2) kemarin.
Data kemenkes mencatat angka kesembuhan tertinggi harian itu melampaui rekor sebelumnya yang terjadi pada 6 Agustus 2021 yang sempat menyentuh angka 48.832.
Baca Juga:
13 Provinsi Alami Kenaikan COVID-19 Lampaui Puncak Delta
"Kami mencatat sejumlah indikator penanganan pandemi menunjukkan angka positif," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam siaran media resmi Kemenkes, di Jakarta, Jumat (26/2)).
Untuk diketahui, tak hanya angka kesembuhan, catatan data Jumat kemarin juga memperlihatkan penurunan angka kasus positif harian. Jumlah kasus harian hari ini turun menjadi 49.447 dari sebelumnya 57.426 kasus per Kamis (24/2).

Adapun tren pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit hari ini diketahui juga ikut melandai di angka 37 persen dari total kapasitas nasional. Yaitu menurun satu persen dibandingkan Kamis (24/2), yang ada di posisi 38 persen.
Di samping itu, tren melandai secara nasional ini diikuti pula dengan menurunnya positivity rate di beberapa daerah di Indonesia. Yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Kalimantan Selatan, NTB, Maluku, Papua, dan Papua Barat dalam kurun waktu 15-24 Februari 2022.
Baca Juga:
Penambahan Kasus COVID-19 Kembali Tembus di Atas 55 Ribu
Berdasarkan data positivity rate Kementerian Kesehatan, untuk DKI Jakarta menurun menjadi 16 persen, Banten 20,7 persen, Bali menjadi 10,4 persen, Kalimantan Selatan menjadi 13,8 persen, NTB di 9,4 persen, Maluku menjadi 4,1 persen, Papua menjadi 11,8 persen, dan terakhir Papua Barat turun menjadi 12,8 persen.
Nadia mengatakan, salah satu upaya untuk terus menurunkan angka kasus dan memutus rantai penyebaran yakni dengan peningkatan laju vaksinasi, baik untuk dosis primer maupun lanjutan (booster).
Kemenkes juga mengimbau agar masyarakat jangan memilih-memilih vaksin, karena yang utama saat ini yakni membentuk imunitas masyarakat. "Khususnya bagi lansia ketika divaksinasi lengkap dan mampu mengontrol komorbid, maka risiko keparahan akibat COVID-19 akan jauh lebih rendah," tutup pejabat Kemenkes itu. (Knu)
Baca Juga:
140 Juta Orang Sudah Divaksin COVID-19 Dosis Kedua
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Ledakan Hebat Guncang Pamulang: Rumah Hancur, 7 Orang Luka Termasuk Bayi

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Banjir Melanda Bali, BBMKG Prediksi Hujan Lebat Masih akan Terjadi hingga Beberapa Hari ke Depan

Menpora Dito Ariotedjo Pamitan di Instagram, Kena Reshuffle?

Hasil Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Rafael Struick Sumbang Gol, Timnas Indonesia U-23 Menang 5-0 Vs Makau

Oxford United Umumkan Peminjaman Marselino Ferdinan ke AS Trencin, Klub yang Pernah Diperkuat Witan Sulaeman

Timnas Indonesia Gilas Taiwan 6-0, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Catatkan Debut

Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Dipenjara di Rutan Salemba
