Bisnis

IFEX 2023 Targetkan Pasar India

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 09 Maret 2023
IFEX 2023 Targetkan Pasar India

Dyandra Promosindo bersama HIMKI. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HIMPUNAN Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bersama Dyandra Promosindo menggelar Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di JIExpo, Kemayoran, pada 9-12 Maret 2023. Gelaran ini pun diharapkan tidak hanya menggaet buyers lokal, tetapi juga pasar internasional.

IFEX 2023 akan diramaikan oleh sekitar 500 eksibitor dan berharap bisa menarik pengunjung dan pembeli sebanyak 10 ribu orang. Booth yang bisa kamu kunjungi antara lain Aida Rattan Indusry, Furnindo International, Hularo Indonesia, Skyline Java, Indosurya Mahakam, Cirebon Furniture, Avisindo, hingga Indocada Furniture.

Baca juga:

IFEX 2023 Resmi Dibuka, Siap Bangkitkan Industri Ekspor Indonesia

IFEX 2023 Targetkan Pasar India
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto berbincang dengan pelaku industri furnitur di IFEX 2023. (Foto: Merahputih.com/Ronggo)

Dengan mengusung tema bertajuk Redefine, Inspire, and Innovation, IFEX 2023 menambahkan target pasarnya terhadap negara-negara lain seperti India dan Timur Tengah. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Promosi dan Pemasaran HIMKI Djudjuk Aryati.

"Tantangan dengan COVID-10 kemarin sebenanrya tuntutan buyer semakin tinggi, banyak syaratnya salah satunya sertifikasi. Untuk mendapatkan sertifikasi itu butuh effor besar dan tidak bisa instan. Kami juga melihat India menjadi target pasar yang menarik karena populasinya itu sangat besar," kata Djudjuk dalam konferensi pers, Kamis (9/3).

Djudjuk memaparkan bahwa India menjadi penduduk tertinggi nomor satu di dunia dengan total 1,4 miliar populasi. Sebanyak 70 persen dari populasi tersebut adalah milenial yang dianggap lebih memahami tentang recycling, sustain, dan teredukasi.

Baca juga:

Indonesia International Furniture Expo Siap Digelar Maret 2023

IFEX 2023 Targetkan Pasar India
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto membuka IFEX 2023. (Foto: Merahputih.com/Ronggo)


"Kemudian pembangunan terhadap apartemen atau infrastrukturnya sangat masif di sana. Semoga pameran ini menjadi indikasi pertumbuhan bagus atau tidaknya lewat komunikasi dengan buyers yang datang," ungkapnya.

Di sisi lain, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung memamparkan mengenai target dari IFEX tahun ini.

"Untuk tahun ini, IFEX menargetkan 12 ribu buyers dari 112 negara yang hadir di pameran, di antaranya dari India, AS, Australia, Prancis, dan Jepang. Produk yang ditampilkan juga jauh lebih baik dari sebelumnya," papar Daswar.

Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur mengatakan, pihaknya sebagai penyelenggara menargetkan nilai transaksi IFEX 2023 mencapai USD 1 miliar (atau sekitar Rp 15 triliun).

"USD 250 juta itu on the spot dari 500 usaha yang hadir selama empat hari. Sisanya, USD 750 juta itu follow up setelah event," tutupnya. (and)

Baca juga:

Material Furnitur yang Aman untuk Anak-Anak

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Bagikan