ICMI Minta Pemerintah Indonesia Bersimpati ke Muslim India

Demonstrasi menentang UU kewarganegaraan baru, di Seelampur, wilayah Delhi, India, Selasa (17/12/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/djo
MerahPutih.com - Ketua Umum Ikatan Cendiakiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta agar pemerintah Indonesia dapat menunjukkan simpati kepada umat muslim India.
Hal tersebut disampaikan Jimly menanggapi tindakan persekusi terhadap umat Islam di India sebagai kaum minoritas di negara tersebut.
Baca Juga:
Protes UU Kewarganegaraan, Bentrokan Meletus di Ibu Kota India
"Sangat baik bagi Pemerintah saat ini untuk tampil menunjukkan simpati kepada umat Islam India sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbanyak ke 2 setalah Indonesia," kata Jimly kepada wartawan, Senin, (2/3).
Jimly berharap agar pemerintah Indonesia juga dapat mengajak pemerintah India tampil mengawal kerukunan lintas agama di Asia Tengah.
"Agar tidak timbul gejolak yang lebih luas yang mengganggu perdamaian dunia," ujar anggota DPD RI ini.
Dengan bergeraknya pemerintah Indonesia, maka organisasi-organisasi Islam di Indonesia tidak perlu turun ke jalan untuk menuntut keadilan terhadap umat islam di India.
"Biar pemerintah saja yang bergerak. Masalah dalam negeri kita sudah banyak, makanya pemerintah mesti tampil, biar ormas Islam tidak perlu lagi ikut bergerak untuk demo dan sebagainya," pungkas Jimly.

Diketahui, bentrokan antara umat Islam dengan Hindu di India memasuki hari ketiga. Jumlah korban tewas bertambah menjadi 23 orang.
Diperkirakan jumlahnya bisa meningkat mengingat banyak rumah sakit yang dipenuhi puluhan orang yang terluka, kata pihak berwenang, Rabu, 26 Februari 2020.
Baca Juga:
Tiongkok: Masjid Daerah Xinjiang Lebih Banyak daripada di AS
UU Amandemen Kewarganegaraan memicu kontroversi kerusuhan tersebut terjadi karena hanya memberikan jalur kemudahan bagi warga non muslim dari tiga negara tetangga.
Tiga negara tetangga tersebut antara lain ialah Bangladesh, Pakistan dan Afghanistan untuk mendapatkan kewarganegaraan. Namun sebaliknya warga muslim tidak mendapat jalur kemudahan proses naturalasi tersebut. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan

Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut

Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang

Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing

India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda

Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami

Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

Polri Harus Menjadi Sahabat Umat Beragama, Tanda Negara Hadir Melalui Sentuhan Kemanusiaan

Laporan Kecelakaan Pesawat Air India: Switch Bahan Bakar Dimatikan Secara Sengaja?

8 Insinyur di India Dipecat karena Buat Flyover dengan Tikungan 90 Derajat Setajam Janji Kampanye
