Ichsanuddin Noorsy: Pemerintah Jangan Hanya Menyalahkan Korporasi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Minggu, 18 Oktober 2015
Ichsanuddin Noorsy: Pemerintah Jangan Hanya Menyalahkan Korporasi

Seorang pekerja mengendarai sepeda motor melintasi perkebunan kelapa sawit yang terbakar di Sungai Aur, Muaro Jambi, Sabtu (12/9). (Foto Antara/Wahyu Putro A)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Peristiwa - Upaya pemerintah menangani penyebab pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan dinilai lamban. Pengamat kebijakan ekonomi publik, Ichsanuddin Noorsy pun ikut angkat bicara.

Noorsy mengatakan persoalan kebakaran hutan dan asap yang terjadi di Indonesia ini jangan hanya menyalahkan korporasi, namun harus ada solusi secara menyeluruh dari pemangku kebijakan (pemerintah). 

Noorsy, yang digadang-gadang sejumlah alim ulama untuk ikut pencalon Gubernur DKI ini menceritakan bahwa belum lama ini ia bertemu teman-teman dari Sumatera dan Kalimantan. 

Menurut dia, sebenarnya gampang sekali solusinya. Pertama, soal identifikasi perizinan pada konsesi yang diberikan apakah sudah dibuka atau belum.  Ini mengindikasikan para pemegang konsesi itu sudah berbuat apa. 

Kedua, Badan Pertanahan Nasional (BPN) sekarang ini baru sekedar melihat berdasarkan tinjauan lokasi belum menggunakan satelit. Dengan memanfaatkan satelit maka akan kelihatan dan ketahuan titik-titik api ada di mana. 

"Ketika ketahuan titik-titik apinya  terlihat di satelit, maka langsung dikunci masalahnya," kata putra Betawi yang plontos ini. 

Lebih rinci ia menjelaskan, dari data satelit ini akan kelihatan sebenarnya apakah masyarakat atau pemegang konsesi yang membakar hutan. (aka)

BACA JUGA:

  1. Redam Kabut Asap, BNPB Kerahkan 32 Helikopter
  2. Iwan Fals Puji Blusukan Jokowi di Bencana Kabut Asap
  3. Arteria Dahlan: Kabut Asap Jadi Bencana Nasional Untungkan Korporasi
  4. Lukman Sardi: Masalah Kabut Asap, Hukum Indonesia Bisa Dibayar
  5. Yuni Shara Sumbang Rp100 Juta untuk Korban Kabut Asap
#Kebakaran Hutan #Ichsanuddin Noorsy
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Dunia
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Sebagian besar Eropa Selatan masih berisiko tinggi akibat cuaca panas dan kering.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kebakaran makin Berkecamuk, Yunani, Spanyol, dan Portugal Berpacu Padamkan Api saat Uni Eropa Tingkatkan Bantuan Lintas Negara
Dunia
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Peringatan panas ekstrem dikeluarkan di beberapa wilayah Italia, Prancis, Spanyol, Portugal, dan Balkan.
Dwi Astarini - Rabu, 13 Agustus 2025
Eropa Selatan Dilanda Kebakaran Hutan, Suhu Ekstrem Tembus 40 Derajat Celsius
Indonesia
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Efisiensi dilakukan dengan mengombinasikan operasi modifikasi cuaca dan water bombing menggunakan helikopter atau pesawat berkapasitas lebih kecil ketika titik api masih sedikit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Biaya Padamkan Karhutla Mahal, Satu Menit Penerbangan Habiskan Rp 300 Juta
Dunia
Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Kebakaran telah meluas hingga lebih dari 13.000 hektare.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
 Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
Indonesia
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Semua kembali lagi ke masyarakat, bagaimana teknologi itu digunakan oleh masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 06 Agustus 2025
Peneliti IPB Ungkap Strategi Cerdas Tekan Karhutla dengan Padukan AI dan Keterlibatan Masyarakat
Indonesia
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Membuka lahan dengan cara membakar tidak bisa dibenarkan karena berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Buka Lahan dengan Cara Membakar Kini Dilarang, Pemerintah: Gunakan Teknologi yang Modern
Indonesia
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Dalam informasi titik panas selalu disebutkan tingkat kepercayaan sedang dengan angka 7 maupun kepercayaan tinggi dengan angka 8.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Titik Panas di Kaltim Meningkat, Rata-Rata Harian di Atas 100 Titik
Indonesia
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekitar Bandara Singkawang Kalimantan Barat terus meluas semakin sulit dikendalikan
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Sekitar Bandara Singkawang Jadi Lautan Api, Lahan 100 Hektar Ludes Terbakar
Indonesia
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Rina juga menyoroti alokasi anggaran pada Ditjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan untuk prasarana, sarana, dan pelibatan masyarakat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 30 Juli 2025
Karhutla Kian Merajalela, DPR Desak Pemerintah Lakukan Ini Demi Selamatkan Indonesia
Indonesia
Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
Negara harus memastikan bahwa warga terdampak tidak hanya menjadi korban
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Puan Maharani Ungkap Korban Karhutla Bukan Cuma Lingkungan, tapi Anak-anak
Bagikan