Ibu-ibu dalam Posisi Rentan Sosial Ekonomi, Mahasiswa FISIP Unpad Beri Pelatihan


Ibu-ibu diberdayakan agar lebih kuat dalam kegiatan ekonomi. (Unsplash/Tyler Morgan)
IBU-ibu berada pada posisi rentan sosial ekonomi, padahal mereka adalah kekuatan di dalam keluarga. Karena itu mereka pun harus lebih berdaya.
Dengan latar belakang tersebut, sejumlah mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran melakukan edukasi kepada Wanita Rentan Sosial Ekonomi (WRSE) di RW 06 Dusun Sukawening, Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, 7 – 17 Desember 2022.
Baca Juga:
Pos Indonesia dan Lion Air Permudah UMKM lewat Ekosistem Direct Trading

Kelompok mahasiswa ini menamakan diri 'Kancarabu' atau 'Kancah Diajar Ibu-ibu' yang berarti 'tempat belajar ibu-ibu'. Mereka beranggotakan Ade Candra, Fadiyah Munifah, Febriyani Jenz, Hana Faiha Fikriyyah, Sabila Dina Hanifah, dan Rahayu Nurfauziah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ibu-ibu agar mereka dapat melihat dirinya sebagai kekuatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta keluarganya,” kata salah seorang perwakilan mahasiswa Febriani Jenz, dikutip Sabtu (31/12/2022).
Kegiatan sosial tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ibu-ibu sebagai bentuk tanggapan dari adanya isu WRSE.
“Secara umum, kelompok (mahasiswa) berusaha memberikan edukasi positif dan konstruktif bagi WSRE. Tujuannya agar mampu lebih optimis menatap kehidupan ke depan dan lebih percaya diri dengan segala potensi yang dimiliki,” ungkap dosen FISIP Unpad Hery Wibowo.
Pada pelaksanaanya, tim melakukan upaya peningkatan produktivitas melalui tiga tahap. Pertama, memberikan pemahaman mengenai konsep produktivitas melalui penayangan video dan gim yang interaktif.
Baca Juga:

Tahapan kedua adalah menambah pemahaman peserta mengenai manajemen waktu yang dilakukan dengan mengisi diagram sehari dan gim manajemen.
Tahap ketiga, merupakan tahap yang menyatukan semua yaitu meningkatkan kepercayaan diri. Kegiatan itu dilaksanakan dengan memberikan pemahaman pentingnya percaya diri dan berusaha untuk meningkatkan self effucacy ibu-ibu. Kegiatan itu dilakukan melalui permainan dengan meminta setiap ibu-ibu menuliskan pandangan diri mereka sendiri dan pandangan orang lain tentang diri mereka.
Kegiatan ini merupakan salah satu proyek sosial yang dilakukan mahasiswa sebagai kegiatan penutup dari Mata Kuliah Kewirausahaan Sosial Dua, yang berskema Outcome Based Education dengan pendekatan Project Based Learning.
Dalam mata kuliah yang diampu Hery Wibowo dan Maulana Irfan ini, mahasiswa melakukan sejumlah proyek sosial kepada masyarakat. Mata kuliah tersebut menekankan pentingnya penguasaan social skill dan soft skill.
“Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat menampilkan kinerja kreativitas dan inovasi sosial terbaiknya, untuk menyasar isu masalah sosial di masyarakat. Proyek dimulai dari assessment kondisi dan permasalahan sosial, untuk mahasiswa dapat mendeskripsikan secara jelas kondisi, keterbatasan, potensi, kekuatan, motivasi serta sistem sumber yang ada di sekitar klien/unit masyarakat sasaran” jelasnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Kapolda DIY Bersedia Usut Kematian Mahasiswa Amikom Saat Demo Jika Diminta Keluarga Korban

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

BEM UI Bergerak ke Polda Metro Jaya, Suarakan Keadilan Bagi Affan dan Reformasi Polri

Aksi Massa Demo 28 Agustus 2025 Dibubarkan Gas Air Mata di Gedung DPR

Demo Buruh di MPR/DPR Sempat Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Saling ‘Pukul Mundur’

Mahasiswa Bentrok Dengan Aparat di DPR, Arus Lalu Lintas Ditutup

Mahasiswa Datang Bawa 'Pasukan' dan Mulai Padati Gerbang Belakang Gedung DPR

Aksi Demo Mahasiswa Tuntut Bubarkan DPR di Gerbang Pancasila Gedung DPR
