Ibu Hamil Perlu Hindari Konsumsi Daging Kambing Berlebih
Ibu hamil waspada dengan jumlah daging kambing yang dikonsumsi. (Foto: Pixabay/Pexels)
DR. Ari Kusuma Januarto, seorang pakar Obstetri dan Ginekologi dari Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (PP POGI), mengingatkan wanita hamil untuk tidak mengonsumsi daging kambing secara berlebihan selama perayaan Idul Adha.
Seperti dikutip ANTARA pada Rabu (28/6), Ketua Divisi Advokasi dan Legislasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia tersebut mengatakan, "Saya menyarankan kepada wanita yang sedang hamil untuk mengenali kondisi dirinya saat hamil dan tidak makan secara berlebihan."
Lebih lanjut mengenai jumlah konsumsi daging, Ari menjelaskan bahwa hal ini berbeda untuk setiap orang karena mempertimbangkan berat badan, kebutuhan, dan faktor-faktor lainnya.
Baca juga:
Begini nih Kaitan antara Daging Kambing dan Kolesterol Tinggi
"Dalam kasus orang dengan tubuh kecil yang mengonsumsi 300 gram daging steak yang tinggi lemak, mungkin tidak baik. Ini tergantung pada individu. Intinya adalah jumlah yang cukup," ujarnya.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa daging kambing dan sapi (per 100 gram) mengandung 0,0 gram karbohidrat, 18,0 gram lemak, 24,9 gram protein, dan 268,9 kalori.
Protein dalam daging berperan dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lainnya dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta menjadi sumber energi (menghasilkan 4 kalori per 1 gram protein).
Lemak berfungsi dalam membantu penyerapan vitamin larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, menyediakan sumber energi (menghasilkan 9 kalori per 1 gram lemak), serta mendukung fungsi otak.
Baca juga:
Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak mengonsumsi daging secara berlebihan guna menghindari masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, asam urat, dan kegemukan.
Kementerian Kesehatan juga menyarankan masyarakat untuk memperhatikan cara memasak daging dengan memasaknya secara matang sempurna. Menggoreng daging akan meningkatkan kandungan lemak dari minyak goreng, sedangkan membakar daging berisiko menambahkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
Selain itu, masyarakat disarankan untuk menyeimbangkan asupan daging dengan sayuran dan buah, serta mengonsumsi sumber protein hewani yang beragam, termasuk ikan, ayam, dan telur. (waf)
Baca juga:
Cara Memotong Daging Kambing Bisa Memengaruhi Tingkat Keempukan
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan