Houthi Bukan Lagi Pemberontak Lokal, Menjelma Jadi Simbol Perlawanan di Tengah Konflik Gaza

MerahPutih.com - Sejak perang Israel di Gaza pecah pada Oktober 2023, kelompok Houthi mengalami perubahan besar dalam citra mereka.

Sebelumnya, kelompok pemberontak dari utara Yaman ini dikenal karena perlawanan mereka terhadap pemerintah Yaman dan koalisi pimpinan Saudi selama hampir satu dekade. Meskipun memiliki kemampuan militer yang cukup tangguh, pengaruh mereka di tingkat regional masih terbatas.

Sesekali, mereka memang menembakkan rudal dan drone ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, tetapi dampaknya tidak begitu besar.

Sempat Tidak Populer

Di dalam negeri, Houthi juga tidak populer. Lawan-lawan mereka menuduh kelompok ini sebagai gerakan teokratis dan represif yang ingin mengakhiri sistem republik Yaman. Meski begitu, Houthi—yang bersekutu dengan Iran—mengklaim bahwa mereka hanya menjalankan revolusi rakyat untuk mengambil alih kekuasaan.

Baca juga:

Houthi Yaman Hanya akan Targetkan Kapal Israel Selama Gencatan Senjata Dipatuhi

Namun, dalam 16 bulan terakhir, segalanya berubah. Houthi mulai menunjukkan taringnya dengan menembakkan proyektil hingga jauh ke dalam wilayah Israel dan menimbulkan kerusakan. Mereka juga menantang negara-negara Barat dengan menyerang kapal-kapal dagang di perairan sekitar Yaman, dengan alasan mendukung Palestina di Gaza.

Tindakan ini membuat Houthi kini dipandang sebagai simbol perlawanan terhadap Israel dan Barat, bukan hanya di Yaman, tetapi juga di banyak negara lain. Bahkan di dalam negeri, lawan-lawan mereka kesulitan mengkritik aksi mereka karena dukungan terhadap Palestina adalah isu yang sangat populer di Yaman.

"Pemimpin Houthi tidak takut pada Amerika Serikat atau kekuatan Barat lainnya," kata Abdullah Yahia, seorang lulusan SMA dari Sanaa, dikutip dari Aljazeera, Kamis (13/2).

"Membantu Gaza adalah ukuran keberanian dan kemanusiaan yang sesungguhnya. Karena itu, pandangan saya terhadap Houthi berubah."

Baca juga:

Israel Serang Yaman, Houthi Laporkan 9 Orang Meninggal

Polaritas Houthi yang Meningkat Drastis

Senada dengan itu, Adel Dashela, peneliti postdoctoral di Columbia Global Centers – Amman, mengatakan bahwa popularitas Houthi meningkat drastis. "Banyak orang di seluruh dunia melihat Gaza sebagai pihak yang diperlakukan tidak adil, dan setiap tindakan untuk mendukung mereka dianggap layak diapresiasi," ujarnya.

Dari sisi militer, Dashela menilai bahwa dampak terbesar Houthi bukanlah pada serangan mereka terhadap Israel yang hanya menyebabkan kerusakan terbatas, melainkan pada industri pelayaran global. (ikh)