[HOAKS atau FAKTA]: Senjata Amerika Pencipta Gempa Turki
Tangkap layar konten hoaks. (Foto: Jalahoaks)
MerahPutih.com - Beredar video melalui pesan berantai Whatsapp yang menyebutkan bahwa gempa yang terjadi di Turki pada 6 Februari 2023 disebabkan senjata pencipta gempa milik Amerika Serikat bernama HAARP.
FAKTA
HAARP atau High frequency Active Auroral Research Program merupakan program ilmiah berupa alat pemancar yang ditujukan untuk mempelajari sifat dan perilaku ionosfer (lapisan atmosfer bumi yang membentang pada 50 hingga 400 mil di atas permukaan bumi).
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Adian Napitupulu Permalukan SBY di Acara Mata Najwa
Program ini ditujukan untuk mempelajari gangguan komunikasi dan jaringan listrik karena suar matahari, sehingga tidak ada keterkaitan dengan gempa atau senjata rahasia pencipta gempa.
KESIMPULAN
Klaim HAARP merupakan senjata pencipta gempa milik Amerika Serikat dan penyebab gempa Turki pada 6 Februari 2023 tidak benar. Informasi ini masuk dalam kategori informasi sesat. (Asp)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Pj DKI 1 Diamuk Massa Ojol di Depan Balaikota
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR
14 Gempa Susulan Hantam Prefektur Aomori Jepang, Peringatan Tsunami Sudah Dicabut
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitude 7,6 Guncang Wilayah Timur Laut Jepang, 7 Orang Terluka dan 90 Ribu Penduduk Dievakuasi
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen