[HOAKS atau FAKTA]: Kekebalan Alami Tubuh Lebih Ampuh dari Vaksin COVID-19
Tangkapan layar konten hoaks. (Foto: mafindo)
MerahPutih.com- Beredar postingan di Telegram oleh akun bernama “congor_istana”. Dalam postingan tersebut diinformasikan bahwa ada studi terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, CDC yang mengonfirmasi bahwa kekebalan tubuh alami lebih kuat daripada vaksinasi COVID-19. Hal ini sesuai dengan kesimpulan yang ditemukan dalam 140 penelitian.
NARASI
Studi CDC baru mengonfirmasi kekebalan alami lebih kuat daripada fucksinasi COVID.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Informasi Bantuan Sosial Pemprov DKI Dikirim lewat WA
CDC mengakui apa yang telah ditemukan lebih dari 140 penelitian. Sebuah studi baru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengakui apa yang telah ditemukan banyak penelitian independen selama setahun terakhir : Kekebalan alami dari infeksi COVID-19 sebelumnya memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap virus daripada “COVID fucksin”.
FAKTA
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, diketahui bahwa informasi tersebut adalah palsu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memang menyebut bahwa imunitas natural dari infeksi virus Corona terbukti dapat memberikan perlindungan dari varian Delta.
Namun, dalam jangka panjang vaksin COVID-19 masih memberikan pertahanan terbaik dalam melawan virus Corona. Adapun penelitian mengenai kekebalan alami yang dipercaya dapat memberikan perlindungan, dilakukan saat adanya varian Delta.
Baca Juga:
Saat ini, varian COVID-19 bertambah, yakni Omicron, sehingga data perbandingan imunitas vaksin versus infeksi natural tersebut mungkin tidak sepenuhnya berlaku untuk varian Omicron.
“Temuan ini tidak dapat digeneralisasi untuk gelombang Omicron saat ini,” kata dr Benjamin Silk, peneliti kesehatan masyarakat di CDC, dikutip dari The Straits Times, Kamis (20/1).
Melansir langsung dari situs resmi CDC, sebuah artikel yang dipublikasi pada 6 Agustus 2021, pada saat varian Omicron belum muncul, Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky menyatakan bahwa apabila sudah pernah terkena COVID-19 tetap harus melakukan vaksinasi.
Hal ini sesuai dengan laporan mingguan CDC terkait dengan morbiditas dan mortalitas, yang menginformasikan bahwa orang yang belum divaksin akan berkemungkinan 2 kali lipat untuk positif COVID-19.
KESIMPULAN
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim “congor_istana” adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi