[HOAKS atau FAKTA] Ibu dan 2 Anak Bunuh Diri Karena Kelaparan Akibat Lockdown di Sumedang
Ilustrasi foto jenazah. foto: Istockphoto
MerahPutih.com - Akun media sosial (medsos) Facebook bernama Andika mengunggah video yang menampilkan seorang ibu dan dua anaknya yang masih balita tewas gantung diri di Ujung Jaya, Sumedang.
Dalam narasinya disebutkan bahwa mereka bunuh diri karena lockdown selama 7 hari dan mereka kelaparan.
Narasi
"kejadian tadi sore di ujung jaya sumedang gara2 locdown 7 hari ga makan karna ga ada yg harus di makan karna patuh sama pmrintahan yg tolol semjak saya ingat pmrintaha yg skarang paling bokbrok bagay mana tanggung jawab jokowi jga antek2 nya corona sudah hilang di besar2 kn oleh orang yahudi dngan mnunggangi corona jg pmrintahan ini," tulis akun Andika.
Baca Juga
(HOAKS atau FAKTA ): Wapres Ma'ruf Amin Ngaku Tak Berdosa Jika Rakyat Kelaparan
Cek fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim narasi tersebut tidak benar. Dilansir dari media online Afrika Selatan The Citizen, bahwa itu adalah kejadian yang terjadi di daerah Mslasini, kota Verulam, propinsi KwaZulu-Natal di negara Afrika Selatan pada tanggal 3 Februari 2020 lalu.
Penelusuran lebih lanjut, pada media online Afrika Selatan Times Live bahwa dua putri ibu tersebut yang lebih tua, berumur 10 dan 12 tahun, sebelumnya disuruh oleh ibunya untuk berbelanja ke toko.
Saat keduanya kembali, mereka menemukan ibu mereka dan dua adik laki-lakinya yang berumur 2 dan 3 tahun sudah tewas tergantung dengan tali yang dibuat dari sprei yang diikatkan pada kerangka atap rumah.
Berdasarkan info dari Wikipedia, kota Verulam yang berpenduduk sekitar 63.000 jiwa didominasi oleh keturunan India. Kota tersebut perlahan berkembang dan dimodernisasi dengan pembangunan infrastruktur yang mencukupi di daerah perkampungannya.
Baca Juga
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan itu maka konten yang menyatakan bahwa seorang ibu dan dua anaknya tewas gantung diri karena kelaparan akibat lockdown 7 hari di Ujung Jaya Sumedang adalah tidak benar. Dengan begitu konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana