HMPV Merebak di China, Kemenkes Beberkan Kelompok yang Rentan Terpapar
Ilustrasi virus. (Foto: Pexels)
MerahPutih.com - Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi penyakit yang mencuri perhatian publik sejak akhir 2024 hingga masuk awal tahun 2025. Penyakit kronis ini rentan menyerang beberapa kelompok tertentu.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebutkan ada enam kelompok yang rentan terkena virus HMPV, yakni anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki penyakit komorbid seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung.
Seseorang yang terserang HMPV menunjukkan gejala yang menyerupai flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, menyebabkan komplikasi bronkitis atau pneumonia.
Baca juga:
HMPV Merebak dan Jadi Perhatian Serius di China, Kemenkes Bagikan Langkah Preventif
Dilansir dari laman Clevelandclinic.org, HMPV disebarkan melalui beberapa cara seperti kontak langsung dengan seseorang yang mengidapnya atau dari menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus.
Melalui batuk dan bersin, berjabat tangan, berpelukan atau berciuman, menyentuh permukaan atau benda seperti telepon, gagang pintu, papan ketik, atau mainan. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Dugaan Korupsi Pembangunan RSUD Kolaka Timur Jadi Pintu bagi KPK Dalami Pembangunan 31 Proyek Lainnya di Seluruh Indonesia
Kemenkes Respons Temuan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta: Waspadai, Bukan Ditakuti
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin