Hitung-hitungannya Prabowo Lebih Condong ke AHY daripada Anies


AHY (kiri) berada satu meja saat pertemuan SBY dan Prabowo Subianto pada 24 Juli lalu. (Foto: Imelda Sari/Rizki Abror)
MerahPutih.com - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diprediksi bakal lebih memilih Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping di Pilpres 2019 ketimbang nama cawapres yang diajukan forum ijtima ulama.
Pengamat Politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menganalisa posisi tawar AHY semakin tinggi dengan ketegasan Demokrat lewat pernyataan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tegas mendukung pencapresan Prabowo.
"Saya pikir, Prabowo juga berhitung untuk menentukan calonnya. Sehingga dengan modal politik yang sudah ada AHY lebih berpeluang menjadi pasangannya," kata Ujang, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (31/7).

Menurut Ujang, hasil survei sejumlah lembaga membuktikan elektabilitas AHY yang bagus ketimbang calon lain. "Dilihat dari dinamika terkini, nama AHY lebih berpeluang besar," ujar dia.
Apalagi, lanjut dia, AHY dianggap kuat di kalangan kaum muda sehingga bisa menjadi basis pemetaan langkah politik oposisi dalam meramu strategi. "Kalau dilihat dari hasil survei elektabilitas AHY lebih baik dan bisa mewakili kalangan Milenial, ini bisa disebut pasangan ideal."
Ujang menambahkan nama Gubernur DKI Anies Baswedan yang juga tergolong bagus dalam sejumlah survei, tetapi cukup berat peluangnya untuk menjadi pendamping Prabowo.
"Berat, Anies tidak punya partai. Kemudian jika dia dicalonkan maka akan berbenturan dengan Peraturan Pemerintah (PP) yang harus meminta izin presiden terlebih dahulu," ucap dia.

Di lain pihak, kata Ujang, rekomendasi ulama yang memutuskan sejumlah nama Cawapres bagi Prabowo juga dinilai tak akan mengangkat elektabilitas. Walaupun bisa disebut Ustaz Abdul Somad cukup populer dan Habib Salim mempunyai basis massa riil.
"Tapi ini kan bicara politik, 'siapa dapat apa'. UAS sendiri belum berpengalaman dalam politik, sementara Habib Salim dalam kalkulasi politik tidak masuk hitungan," tandas dia. (Fad)
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Arahan Prabowo untuk Anggota DPR Fraksi Gerindra: Harus Mawas Diri dan Jaga Ucapan serta Perilaku

Legislator Gerindra Malam Ini Kumpul di Kertanegara, Akses Jalan Depan Rumah Prabowo Ditutup untuk Umum

Profil Mukhtarudin yang Dilantik Jadi Menteri P2MI, Gantikan Posisi Abdul Kadir Karding
